Main Gaple Berujung Penganiayaan, Korban Babak Belur Dihajar
Korban berinisial MF (17), warga Jalan Talang Kerangga, Lorong Langgar, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Main Gaple berujung penganiayaan hingga korban babak belur dihajar teman mainnya.
Pengeroyokan itu terjadi hanya gara-gara sandal korban tertukar dengan pelaku.
Korban kemudian menanyakan ke pelaku, tapi pelaku tak senang dan langsung mengeroyok korban.
Korban berinisial MF (17), warga Jalan Talang Kerangga, Lorong Langgar, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
Penganiayaan tersebut terjadi tidak jauh dari rumah korban, Jumat (8/1/2021) sekira pukul 22 30 WIB.
Kepada petugas korban menuturkan, pada saat kejadian ia bersama teman-temannya sedang bermain gaple di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kemudian pelaku meminjam kartu remi kepada korban, dan pelaku langsung pergi meninggalkan korban.
Setelah selesai bermain dan ingin pulang, korban melihat sendalnya tertukar dengan sendal pelaku, dikarenakan sendal pelaku berada di TKP.
Kemudian korban mendatangi pelaku untuk menanyakan sendal tersebut, ternyata pelaku tidak senang.
Pelaku tiba-tiba langsung memukuli korban bersama dengan temannya yang diperkirakan enam orang.
Setelah menganiaya korban, pelaku dan temannya langsung pergi.
Korban menjelaskan, sebelumnya ia tidak mempunyai masalah dengan pelaku.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar di telinga kiri, luka memar di hidung, dan sakit di kepala bagian belakang.
Atas kejadian tersebut korban melaporkan pelaku ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, dengan harapan agar pelaku tertangkap dan dapat bertanggung jawab.
Sementara itu Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene membenarkan adanya laporan korban.
"Laporan korban sudah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang, selanjutnya laporan korban akan ditindak lanjuti Unit PPA Polrestabes Palembang," tutupnya.
Kejadian Lainnya di Riau
Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial DL (45) diamankan Unit Reskrim Polsek Bagan Sinembah, Polres Rohil, pada Kamis (24/12/ 2020).
Warga Jalan Piere Tendean Kepenghuluan Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rohil, tersebut diamankan sekitar jam 14.00 WIB.
DL diamankan petugas atas dasar laporan polisi korbannya Frengky Butar Butar 36 tahun bersama ayahnya Margara Butar Butar 67 tahun.
Keduanya tidak terima karena merasa telah dianiayanya di Jalan Fiere Tandean RT 04 RW 02 Kepenghuluan Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah, pada Kamis (24/12/ 2020) sekitar pukul 10.30 WIB
Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto melalui Kasubbag Humas Polres Rohil AKP Juliandi membenarkan adanya pengungkapan kasus diduga tindak pidana penganiayaan di wilayah hukum Polres Rohil, tepatnya di Polsek Bagan Sinembah tersebut, yang dilakukan oleh IRT.
Dirinya menjelaskan, dugaan perkara Tindak Pidana Penganiayaan yang dilakukan oleh IRT tersebut, berawal pada Kamis (24/12/ 2020) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu Frengky bertemu dengan tetangganya yang sedang memberi makan hewan ternak peliharaannya.
"Saat itu Pelapor mengeluhkan bahwa limbah rumah Terlapor beserta limbah kandang babi masuk ke pekarangan rumah Frengky," katanya, Minggu (27/12/2020).
AKP Juliandi menerangkan, mendengar hal tersebut, tiba-tiba DL keluar dari rumahnya sambil marah-marah kepada Frengky.
Kemudian terjadilah keributan atau bertengkar mulut antara Frengky dengan DL yang membuat orang-orang berdatangan.
"Kemudian Pelapor pada saat itu menghampiri tembok rumahnya sambil mengatakan kepada Terlapor bahwa limbah milik Terlapor mengalir kepekarangan rumah Pelapor," sebutnya.
Mendengar ucapan Frengky membuat DL semakin emosi.
DL mengambil pecahan batu semen langsung melemparkan ke arah Frengky.
Pecahan semen tersebut mengenai wajah Frengky tepatnya di bawah mata kiri.
Bahkan batu tersebut kemudian memantul dan mengenai ayah Frengky, tepat di bagian di kening sebelah kiri yang mengakibatkan luka berdarah.
Mendapatkan luka tersebut, tambahnya, Frengky beserta saksi membawa ayah DL ke Puskesmas Bagan Batu untuk perawatan medis.
Setelah itu Frengky melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bagan Sinembah, yang kemudian dilakukan visum.
AKP Juliandi mengaku, setelah mendapat laporan tentang dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut, kemudian Unit Reskrim Polsek Bagan Sinembah melakukan penyelidikan keberadaan DL.
"Pada Kamis sekitar Jam 14.00 WIB, Terlapor diketahui sedang berada dirumah nya selanjutnya Unit Reskrim Polsek Bagan Sinembah langsung mendatangi rumah Terlapor dan kemudian melakukan penangkapan terhadap Terlapor," imbuhnya.
"Setelah itu Terlapor berikut barang bukti batu yang didapat dari TKP dibawa ke Polsek Bagan Sinembah untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / TribunSumsel.com, Pahmi Ramadan)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Tertukar Sandal saat Main Gaple, Remaja 17 Tahun Babak Belur Dikeroyok 6 Temannya, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/10/gara-gara-tertukar-sandal-saat-main-gaple-remaja-17-tahun-babak-belur-dikeroyok-6-temannya?page=all.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pengeroyokan1.jpg)