Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Ganas Sejak Dulu, Pembunuh Fitriana si Gadis Aceh Pernah Tebas Leher Sopir di Lampung

Kemudian korban kedua itu, tangan kanan hampir putus. Kemudian bacokan di kepala, bahu belakang

Editor: Muhammad Ridho
Kolase Serambinews.com/ HO / Tribun Medan
Mayat Fitri di Masjid Al-Badar depan Mako Kodam I/BB, Jalan Medan-Binjai, Kelurahan Sei Sekambing B, Medan Sunggal dan pelaku pembunuhan Ario alias Puntung . 

Sudah Ganas Sejak Dulu, Pembunuh Fitriana si Gadis Aceh Pernah Tebas Leher Sopir di Lampung

Kasus pembunuhan terhadap gadis Aceh yang sedang hamil akhirnya terungkap.

Ternyata Fitriana yang tengah hamil 3 bulan Tewas mengenaskan dengan 13 luka tusukan di dada dan perut.

===

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jejak buruk WD alias Ario Puntung (31), pelaku pembunuhan terhadap gadis Aceh bernama Fitriana (17) di depan Masjid Kodam I Bukit Barisan, mulai terungkap.

WD alias Ario Puntung (31) ternyata pernah terekam berbuat kriminal di Provinsi Lampung.

Ario Puntung pernah membacok seorang sopir di Lampung.

Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Dirsan Atmaja pada temu Pers di Mako Polda Sumut, Minggu (10/1/2021) mengatakan, pria pembunuh Fitriana kekasihnya itu ternyata pernah menebas kepala Suhartono (40) warga Jambi di Jalan Lintas Sumatera, Desa Wira Bangun, Kabupaten Mesuji, Lampung hingga nyaris putus pada Agustus 2019 lalu.

"Jadi, yang bersangkutan (WD) pernah menganiaya seorang sopir di daerah Mesuji. Itu, korban lehernya nyaris putus dan meninggal dunia," terang Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Dirsan Atmaja.

Untuk proses hukum tersangka di Provinsi Lampung tersebut, kata Dirsan Atmaja, Polda masih menelusuri informasi tersebut.

"Kami belum mengetahui proses hukumnya, tapi informasi yang kami dapat yang bersangkutan menganiaya sopir di Lampung hingga tewas," ujar Mantan Kabid Humas Polda Sumut ini.

Berkaitan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji, Lampung, yang menyerahkan tersangka ke Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dengan status ODGJ, Kombes Pol Dirsan Atmaja tidak mau berspekulasi.

"Kami tidak bisa mengatakan apakah yang bersangkutan psikopat, tapi kalau kita lihat dari tindakannya ini cukup sadis. Karena, korban yang pertama itu 17 tusukan di bagian dada.

Kemudian korban kedua itu, tangan kanan hampir putus. Kemudian bacokan di kepala, bahu belakang," terang Tatan.

Terkait tersangka menggunakan dua identitas dari Mesuji hingga di Medan, Tatan membenarkan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved