13 Kali Bawa Anak Berobat, Malah Diminta Biaya USG, Ibu Ini Syok Saat Tahu Perbuatan Tabib Palsu
Gadis yang masih SMA yang ingin mengobati kista yang dideritanya malah dijadikan sebagai pemuas nafsu oleh tabib palsu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berdalih bisa menyembuhkan penyakit, seorang tabib palsu di Blitar malah melakukan perbuatan tak senonoh.
Gadis yang masih SMA yang ingin mengobati kista yang dideritanya malah dijadikan sebagai pemuas nafsu,
Alhasil NH alias Tomo diciduk polisi lantaran perbuatan memperdaya seorang siswi SMA dengan praktik pengobatan alternatif tersebut.
Rupanya, pria berusia 39 tahun itu telah mencabuli gadis yang masih berusia 17 tahun berisial AS itu berkali-kali.
Korban AS merupakan pasien dari NH.
Sebab, NH mengaku sebagai tabib dan dapat menyembuhkan penyakit.
Bukan hanya sekali, pelaku dikabarkan sudah berkali-kali menggerayangi tubuh korban dengan berdalih pengobatan.
Saat ini, tabib palsu yang juga warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pelaku sudah diamankan di rumahnya, Senin (11/1) pagi. Itu setelah dilaporkan orangtua korban kalau anaknya menjadi korban nafsu bejat si dukun itu," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela, Rabu (13/1/2021).
Kronologi
Nasib apes yang dialami As gadis kelas 2 SMA itu berawal saat korban dan orangtuanya melakukan pengobatan alternatif.
Pada 2019 lalu, korban mendatangi rumah pelaku bermaksud mengobati penyakit kista yang dideritanya.
Informasinya, orangtua korban diberi tahu temannya kalau ada tabib yang bisa mengobati berbagai penyakit.
"Pertama kali korban dibawa ke rumah pelaku itu awal tahun 2019. Saat itu korban diantarkan ibunya," kata AKBP Leonard M Sinambela menceritakan dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.
Namun saat itu pelaku menyuruh gadis itu masuk ke kamar.
Sementara ibu kandung korban, disuruh menunggu di ruang tamu rumah pelaku.
Saat korban diterapi, pelaku menyuruh korban untuk melepas pakaiannya.
"Alasannya, itu untuk melihat seberapa parah penyakit kista yang diderita korban.
Karena alasannya itu, korban tidak curiga dan menurut," paparnya.
Korban Pasrah
Lelaki yang sudah memiliki istri dan punya dua orang anak ini rupanya mulai menjalankan modus jahatnya.
Begitu melihat korban sudah melepas semua pakaiannya.
Pelaku NH pun tak menyia-nyiakan kesempatan dengan dalih pengobatan.
Saat itu, pelaku meraba-raba bagian terlarang korban.
Meskipun korban sempat berontak, namun akhirnya gadis berusia 17 tahun itu pasrah lantaran pelaku beralasan sedang mendeteksi penyakit korban.
"Korban sudah berontak namun pelaku membohonginya kalau yang ia lakukan adalah untuk kesembuhan penyakit korban.
Akhirnya korban tak berdaya," tambah kapolres.
Dan setelah pengobatan abal-abal pertama itu, pelaku jadi ketagihan.
Sudah 13 Kali
Aksi biadab pelaku kepada siswi SMA ternyata sudah belasan kali.
Berdasrakan pengakuan orangtua korban, terhitung sudah 13 kali ia membawa anak gadisnya ke rumah pelaku.
Dan orangtua korban tidak tahu, selama itu pula anaknya diperlakukan tidak senonoh saat di dalam kamar.
"Puncaknya, pada 14 Nopember 2020 lalu, pelaku meminta uang Rp 3 juta pada orangtua korban.
Alasannya buat biaya pengobatan dan USG (Ultrasonografi), sehingga membuat ibu korban curiga," paparnya.
Meski curiga, namun permintaan pelaku tetap dituruti.
Saat itu juga, ibunya menyerahkan uang Rp 3 juta.
Namun sang ibu kemudian bertanya pada anaknya soal cara pelaku mengobatinya.
Ia heran bahwa pelaku akan melakukan USG padahal itu adalah pengobatan alternatif dan tak ada kaitannya dengan kehamilan.
Akhirnya korban pun mengungkapkan perbuatan bejat pelaku.
Ia menuturkan, setiap kali berobat dirinya dicabuli.
"Mendengar cerita anaknya, orangtunaya tidak terima.
Apalagi selama hampir setahun penyakitnya tidak juga sembuh," paparnya.
Belajar dari medsos
Pelaku NH mengaku bukan tabib atau orang yang bisa mengobati penyakit sebagaimana yang diyakini korbannya.
Itu hanya modus agar mendapatkan mangsa, yang bisa dijadikan pemuas nafsu bejatnya.
Menurutnya, praktik pengobatakn alternatif yang dilakoninya belajar dari media sosial atau mesos.
"Saya nggak bisa apa-apa dan belajar mengobati penyakit itu dari medsos.
Ketika mendapat pasien dengan keluhan terkena kista, saya kasih minum air putih dan diam-diam saya beri larutan suplemen (Imogen).
Itu saya ketahui dari membaca medsos," ujar pelaku.
Selama ini, NH merupakan lelaki pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan.
(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Siswi SMA Digerayangi Tabib Palsu saat Berobat, Korban Pasrah Seusai Diminta Lepas Pakaian, https://bogor.tribunnews.com/2021/01/14/kronologi-siswi-sma-digerayangi-tabib-palsu-saat-berobat-korban-pasrah-seusai-diminta-lepas-pakaian?page=all.
Penulis: Damanhuri
Editor: Ardhi Sanjaya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/paranomrla-dukun-cabul.jpg)