Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gagal Jadi Top Model, Cewek Cantik Ini Depresi Hingga Harus Dipasung Keluargganya Di Kamar Kumuh

Rekaman menunjukkan wanita di dalam sel, memainkan pintu dan berbicara dengan pelan kepada orang yang merekamnya. 

shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cantik dan bertubuh semampai, wanita berusia 29 tahun ini harus menghabiskan waktu di sel yang disebut kamar yang kumuh.

Wanita catik itu awalnya bercita-cita menjadi top model yang profesional di Filipina. 

Namun takdir berkata lain, impiannya kandas dan didiagnosis menderita depresi psikotik pada tahun 2014.

Kondisi itu membuat dia menderita halusinasi dan dirawat di unit psikiatri di sebuah rumah sakit di provinsi Negros Occidental. 

Dilansir dari The Sun, Sabtu (16/1/2021), menurut para tetangga gadis itu, kondisinya membaik setelah setahun menjalani perawatan dan dokter mengizinkannya pindah rumah.

Tetapi keadaan kemudian berubah menjadi lebih buruk setelah ayah wanita itu jatuh sakit pada tahun 2015 - yang berarti keluarga tersebut tidak dapat lagi membayar tagihan medisnya. 

Tanpa pengobatan, episode depresi dan halusinasi wanita cantik itu kembali.

Cewek cantik ini stres usai gagal jadi top model
Cewek cantik ini stres usai gagal jadi top model (Capture The Sun)

“Kadang-kadang dia akan melempar barang ke tetangga, atau berjalan keluar rumah dan mulai naik bus," ujar tetangga sekitar.

“Suatu ketika keluarganya mencarinya dan menemukannya seminggu kemudian di provinsi Cebu ketika polisi menghubungi mereka.” katanya.

Untuk mencegahnya melarikan diri, keluarga tersebut membangun kamar kecil untuknya di dalam rumah.

Rekaman menunjukkan wanita di dalam sel, memainkan pintu dan berbicara dengan pelan kepada orang yang merekamnya. 

“Dia mengunyah bajunya sampai compang-camping, jadi mereka mendandaninya dalam karung karena dia tidak suka memakannya," ujarnya.

"Mereka menguncinya agar dia tidak melukai dirinya sendiri, dan bukan karena mereka tidak mencintainya." imbuhnya..

Saat ini, para tetangga menggalang dana untuk mengirim wanita itu kembali ke rumah sakit untuk perawatan. .

“Pelayanan medis itu mahal, terutama institusi mental swasta. “Saya berharap ada orang yang bisa membantu kita membawanya kembali ke dirinya yang dulu.” ujarnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved