Kasihan Trump Gaes, Ia Diambang Kehancuran, Ditanggal Keluarga, Kawan, Partai, Bank dan Pendukung
Sikap Donald Trump yang dinilai terlalu ambisius, mebuatnya harus merasakan penderitaan sendiri, dan ia berakhir tragis Ditanggal Keluarga, Kawan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Donald Trump, menjadi sorotan setelah dimakzulkan dari presiden Amerika Serikat, agar pelantikan Joe Biden berjalan lancar.
Sikap Donald Trump yang dinilai terlalu ambisius, mebuatnya harus merasakan penderitaan sendiri.
Kalah dalam pemilu presiden Amerika 2020, nasib Donald Trump berakhir tragis.
Presiden AS Donald Trump diambang kehancuran.
Dilaporkan keluarga (istri dan anak-anaknya), pembantunya di kabinet, kawan, pihak bank, Partai Republik, hingga pendukungnya ramai-ramai meninggalkannya.
Bahkan, 'sahabat sejatinya' yakni bermain golf juga sudah 'menghindarinya'.
Kerajaan bisnis Trump pun diambang kehancuran setelah ia disebut-sebut memiliki utang £220 juta atau sekitar Rp4,224 triliun (kurs Rp19.200/poundsterling).
Situs Mirror secara khusus, Sabtu (16/1/2021), memetakan naik turunnya kerajaan Trump, ketika keluarganya menjadi orang buangan sosial, teman-temannya menjadi musuh massa MAGA, dan Partai Republik akhirnya menemukan hati nurani.
Donald Trump, dulunya, adalah 'raja', menuntut kepatuhan total, mempermalukan para pembangkang dan mengusir musuh dari pekerjaan mereka.
Tapi sekarang, setelah menjadi pemimpin AS pertama yang dimakzulkan untuk kedua kalinya, gilirannya untuk dijauhi oleh orang-orang yang sebelumnya menjadi pembantunya dan berada di sekelilingnya
Bank dan bisnis, teman dan sekutu, situs media sosial, dan mantan penjilat semuanya berjalan menjauh dari Trump.
Bahkan putri kesayangannya, Ivanka, dikabarkan membuatnya geram karena setuju menghadiri pelantikan Joe Biden pekan depan setelah Trump menolak hadir.
DPR memilih 232 hingga 197 untuk memakzulkan Trump, memberikan suara mereka di kamar tempat perusuh memaksa anggota parlemen untuk melarikan diri minggu lalu.
Liz Cheney, salah satu dari 10 anggota Partai Republik yang bergabung dengan Demokrat untuk mendakwa dia karena menghasut pemberontakan, mengatakan dia "memanggil gerombolan ini, mengumpulkan massa dan menyalakan api serangan ini".
Kemarin, ribuan tentara lainnya masuk ke Washington DC menjelang sumpah Biden pada Rabu depan di tengah kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/donald-trump-melunak-mulai-akui-joe-biden-menang-tapi-tetap-yakin-menang-emily-murphy-diancam.jpg)