DIGIGIT BUAYA, Kaki Aris Diamputasi,Apa yang Membuatnya Bangkit dari Frustasi? Simak Kisahnya
Saat buaya menggigit kakinya, Aris berupaya untuk lepas.Akhirnya ia mendapat peluang untuk menyelamatkan diri meski satu tulang kakinya hancur
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
Ia mengalami perawatan di rumah. Begitu pulih, ia bersedia ikut pelatihan menjahit.
Ia harus ke Surakarta untuk mengikuti pelatihan itu, tepatnya di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta.
“Saya berangkat ke Surakarta setahun setelah kaki saya diamputasi,” kata dia.
Aris menceritakan Keberangkatannya itu sekitar dua minggu setelah lebaran Idul Fitri pada 2017. Ia ikut dalam rombongan Dinas Sosial Kabupaten Siak.
"Awal saya masuk di sana, langsung diasesmen, selama diasesmen kami sebagai siswa kalau disana disebut penerima manfaat (PM). Kemudian kami diuji kemampuan kemana arah keterampilan yang dimiliki,” kata Aris.
Di lembaga milik Kementerian Sosial ini masing-masing penerima manfaat hanya diperbolehkan mengambil satu jurusan saja.
Akhirnya Aris pun memutuskan untuk memilih belajar menjahit.
Kata Aris, selain melatih keterampilan penerima manfaat juga diberi pelayanan kesehatan, bimbingan rohani dan sosial.
Dia sangat senang karena dibantu oleh dinas terkait untuk bisa terampil dan mandiri.
Selama setahun ia mengenyam pendidikan di Surakarta, Aris pulang ke kampungnya.
Ia langsung mendirikan usaha menjahit. Ia juga mendapat peralatan menjahit dari Dinas Sosial Siak.
"Mewakili keluarga, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Siak yang telah banyak membantu,” ujarnya.
“ Mungkin jika tidak ada bantuan ini, saya tak bisa membayangkan seperti apa nasib saya kedepannya," ucapnya.
Dalam meningkatkan usahanya, Aris terkendala masalah modal.
Sejauh ini yang dihadapinya adalah masalah persediaan bahan kain dan perlengkapan lainnya.
