Yuswani Menjerit Melihat Adik Kandungnya Tewas Tergantung dalam Ruko di Siak
Saat Yuswani masuk ke dalam Ruko ia menjerit sehingga didengar oleh warga sekitar.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
“Korban diduga depresi akibat telah berpisah dengan istri dan anaknya,” tutup Faizal. (TribunPekanbaru.com/Mayonal putra)
----------------------------------------------------------------------
Takut Kualat, Ayah Tewas Gantung Diri karena Putranya Menikah Tak Sesuai Primbon Jawa
Warga Desa Kedungwinangun, kecamatan Klirong, Kebumen, Jawa Tengah gempar, pada Senin (25/1/2021).
Seorang warganya, SY (52) ditemukan tewas gantung diri.
Diduga kuat ia mengakhiri hidup karena penikahan anak laki-lakinya yang akan digelar tak sesuai dengan primbon Jawa.
Korban sendiri adalah penganut kejawen yang taat.
Sesuai dengan kepercayaan, tanggal penikahan dan perjodohan harus sesuai dengan kitab primbon.
Kuat dugaan korban takut kualat karena pernikahan putranya tidak dilakukan sesuai dengan hitungan penanggalan Jawa.
Mayat SY ditemukan pertama kali oleh istrinya pada Senin sekitar pukul 03.45 WIB.
Sebelumnya ditemukan tewas, SY sempat pamit ke istrinya untuk ke belakang.
Namun setelah 30 menit, SY tak kunjung kembali.
Karena curiga, sang istri pun menyusul ke belakang. Betapa terkejutnya dia, saat melihat suaminya tewas tergantung di dapur.
Sang istri pun berteriak histeris hingga tetangga sekitar mendatangi rumah korban.
Kasubbag Humas Polres Kebumen, Polres Iptu Sugiyanto mengatakan dari hasil TKP, polisi tak menemukan tanda mencurigakan yang mengarah ke pidana.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-gantung-diri-penemuan-jenazah.jpg)