Merasa Dibela Pendeta Gilbert, Abu Janda Insyaaallah Kita Sudah Hidup Dengan Benar
Gilbert menilai Abu Janda juga menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam keberagaman dalam kehidupan sosial dan beragama.
Gilbert menilai Abu Janda juga menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam keberagaman dalam kehidupan sosial dan beragama.
"Mungkin kita (harus) tahu dulu siapa Abu Janda, yang pertama Abu Janda adalah orang yang sangat mencintai republik ini dan sebagai seorang yang beragama, saya lihat beliau adalah seorang yang dalam hidupnya mencintai Pancasila dan mencintai keberagaman termasuk agama, sosial dan lain-lain. Beliau hanya tidak suka melihat kalau Pancasila dirobek atau diserang atau direndahkan," kata Gilbert.
Gilbert mengatakan penghinaan tidak boleh dibiarkan. Akan tetapi, menurutnya dalam kasus ini masyarakat perlu mengedepankan azas praduga tak bersalah.
"Satu yang jelas, penghinaan tidak boleh dibenarkan, tetapi juga jangan langsung men-judje 'oh ini penghinaan'. Biarlah ada azas praduga tak bersalah. Kita tahu sebagai orang yang beragama--saya nggak tahu yah--kalau di kristen itu sudah final bahwa teori evolusi nggak ada, kita nggak pernah bahas teori evolusi. Mestinya ditanyakan kembali kepada beliau apa maksud teori evolusi yang dimaksud dan mari kita jaga agar jangan saling menghina dan menjatuhkan," urainya.
Abu Janda pun merasa lega membaca pernyataan itu.
Ia kemudian yakin, apa yang dilakukannya tidaklah salah.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pendeta Gilbert yang dia anggap sudah membelanya.
"Saat kita dibela oleh pemuka agama lain, insyaaallah kita sudah hidup dengan benar
Pendeta Gilbert Lumoindong buka suara.. 'evolusi' multitafsir tidak bisa dikaitkan dengan teori Darwin. Terima kasih pak @PastorGilbertL good bless your kind heart sir," ungkapnya
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Merasa Dibela Pendeta Gilbert, Abu Janda: Insya Allah Kita Sudah Hidup dengan Benar.
