Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MISTERI Borobudur Jika Dilihat dari Atas: Ada Jam Raksasa, Terungkap Setelah Ribuan Tahun

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Istimewa
Candi Borobudur 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebagai salah satu keajaiban dunia, Candi Borobudur menyimpan banyak misteri.

Begitu banyak misteri yang belum terpecahkan selama ribuan tahun.

Tapi rahasia ini baru terungkap setelah ribuan tahun berdirinya Candi Borobudur. 

Pernahkah Anda membayangkan penampakan Candi Borobudur dari atas?

Ada rahasia besar candi yang ada di wilayah Magelang itu, yang baru terungkap setelah ribuan tahun.

Tahukah Anda Candi Borobudur bukan sekadar bangunan untuk bersembahyang.

Ada banyak misteri yang belum banyak diketahui orang.

Satu di antaranya jam raksasa Candi Borobudur. Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.

Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung.

Candi Borobudur foto lawas
Candi Borobudur foto lawas (Istimewa)

Baca juga: KETIKA Pak Kos Buka Layanan Esek-Esek: Pakai Kode Doraemon, Nobita dan Shizuka

Baca juga: Jared Kushner, Menantu Donald Trump Nominator Hadiah Nobel Perdamainan, Kok Bisa?

Baca juga: Dipecat Raffi Ahmad, Merry & Sensen Sujud Syukur, Udah 12 Tahun Gak Naik Gaji ya Allah

Di tengah danau berdiri sebuah bukit.

Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok.

Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.

Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif.

Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.

Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha.

Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.

Baca juga: Wajah Imut Tapi Kelakuan Amit-amit,Perbuatan Siswi Ini Bikin Resah hingga Ditangkap Polisi,Ngapain?

Baca juga: Meninggal Dalam Posisi Jongkok, Tak Disangka Penjual Balon Gas Ini Tinggalkan Uang Ratusan Juta

Dia memikirkan sebuah cara.

Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?

Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.

Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.

Stupa candi Borobudur berfungsi sebagai jam Matahari. Foto: Irma Hariawang/Arkeoastronomi ITB
Stupa candi Borobudur berfungsi sebagai jam Matahari. Foto: Irma Hariawang/Arkeoastronomi ITB ()

Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung.

Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.

Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.

Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau.

Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.

Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.

Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering.

Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.

Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir.

Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.

Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti.

Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.

Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya.

Candi Borobudur memiliki 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas.

Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.

Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.

Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun.

Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.

Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar.

Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat. (Kidnesia/Johanna Ernawati)

Sumber: kidnesia.com

https://jambi.tribunnews.com/2021/02/01/misteri-jam-raksasa-candi-borobudur-terungkap-setelah-ribuan-tahun-lihat-dari-angkasa?page=all

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved