Hasil Autopsi Mayat Pria Terbakar di Pekanbaru, Diduga Bunuh Diri, Ini Penjelasan Polisi
Di jenazah korban, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Barang-barang korban pun tidak ada yang hilang.
Pada hari ditemukan tewas itu disebutkan Kapolresta, korban sempat ditawari oleh atasannya untuk didampingi berobat ke psikiater.
Namun korban menolak.
• Diduga Kuat Bunuh Diri, Penyelidikan Mayat Terpanggang Dihentikan? Ini Penjelasan Polda Riau
• Alasannya Tak Masuk Akal, Wanita Ini Simpan Mayat Ibunya dalam Lemari Es Selama 10 Tahun
• VIDEO: Penemuan Mayat Pria di Parit Indah Pekanbaru, Kondisinya Mengenaskan
Selanjutnya Nandang membeberkan rangkaian kegiatan yang dilakukan korban berdasarkan rekaman CCTV kantor tempat korban bekerja.
"Korban datang ke kantor pagi banget, jam 6. Di kantor sampai jam 9. Berdasarkan CCTV dan absensinya. Habis itu dia keluar (kantor). 30 menit kemudian dari kantor itu, ya kejadian itu," urai Nandang.
Selain itu dipaparkan Perwira Menengah Polri berpangkat melati tiga tersebut, beberapa saksi yang merupakan teman korban, mengaku pernah mendengar keluhan dari korban atas penyakit yang diderita korban.
"Dia mengalami sakit, jantung. Keluhannya seperti itu. Menurut dirinya sakitnya itu agak berat gitu. Terkait obat-obatannya (yang ditemukan) itu. Obatnya selalu dibawa, ditemukan di TKP di tasnya si korban," sebut Nandang.
"Dia (korban) memang mengonsumsi obat. Makanya sering curhat, bahwa saya sedang kondisi sakit berat, gitu kepada temannya. Sering ngeluh.
Makanya dari atasannya sendiri, mungkin karena sering ngeluh, mau diajak, hari itu sebenarnya jadwal ke psikiater," sambung dia.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/foto_penemuan_mayat_hangus_terbakar_di_rumah_kosong_jalan_parit_indah_pekanbaru_2.jpg)