Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SEJARAH Korps Baret Jingga: Kisah Heroik 13 Pasukan Paskhas Dikepung Belanda

Paskhas juga dikenal dengan julukan 'Korps Baret Jingga', dibentuk tahun 1947, dua tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

TribunPekanbaru/Theo Rizky
Illustrasi Kopaskhas - Satu Regu SAR Batalyon Komando (Yonko) 462 Pulanggeni Paskhas turut serta membantu operasi kemanusiaan bencana gempa bumi di Provinsi Aceh, Kamis (8/12/2016). Satu regu yang terdiri dari tujuh anggota Paskhas tersebut diterbangkan langsung dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru bersama bantuan kemanusiaan lainnya. 

Isinya meminta bantuan agar AURI bersedia melatih pemuda-pemuda asal Kalimantan, kemudian menerjunkan mereka kembali ke Kalimantan untuk berjuang membantu saudara-saudaranya.

SNIPER Jepang Punya Prinsip Berbeda: Membidik dari Pucuk Pohon tanpa Observer

Dikenal Mematikan, Sniper Rusia Ternyata Berlatih Ekstrim: Menembak di Suhu Minus 35 Derajat Celcius

Pimpinan AURI kemudian mengadakan perundingan dengan Markas Besar Tentara.

Akhirnya MBT sepakat untuk membentuk staf khusus yang bertugas menghimpun pasukan payung.

Pada 17 Oktober 1947, 13 orang dipersiapkan untuk terjun di Kotawaringin.

Mereka semuanya belum pernah mendapat pendidikan secara sempurna tentang terjun payung, kecuali teori dan latihan darat.

Melansir laman resmi Kopaskhas, paskhas.mil.id, penerjunan dilakukan dengan pesawat Dakota RI-002.

Pesawat tersebut merupakan pesawat sewaan milik Robert Earl Freeberg, seorang pilot berkebangsaan AS yang dikenal dengan julukan One Man Air Force.

Kemudian, Dakota RI-002 lepas landas pada pukul 03.40 dan berhasil menerjunkan ke-13 orang tersebut di atas Kotawaringin.

Pada pukul 07.00 WIB kala itu, pesawat Dakota yang membawa 13 prajurit AURI berada di atas sasaran dan melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Mereka bertugas membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan, membuka stasiun radio induk untuk menghubungkan Yogyakarta-Kalimantan, dan mengusahakan serta menyempurnakan dropping zone untuk penerjunan selanjutnya.

Ditulis 50 Tahun Silam, Surat Ini Prediksi Kehadiran Zoom, Penulisnya Masih Bocah,Time Traveller?

ZODIAK Hari Ini Kamis (4/2/2021): Aries Jadi Pusat Perhatian, Hati-Hati dengan Taurus

Operasi Kotawaringin ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi pertama pasukan payung di Indonesia.

Tanggal penerjunan itu pun dijadikan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak
Cepat (Kopasgat).

Kopasgat selanjutnya berubah menjadi Paskhas TNI AU, yang kita kenal sekarang.

Kisah Anggota Pasukan Terjun Payung Pertama yang Selamat dari Pengepungan Belanda

Berbicara tentang pasukan terjun payung dalam operasi Kotawaringin ini, 13
orang itu juga menjadi pasukan terjun payung pertama di Indonesia.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved