Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Arab Saudi Larang Warga 20 Negara Masuk, Pengusaha Travel Minta Kedubes di Saudi Lakukan Lobi

Pengusaha merugi, sebagian travel sudah melakukan pemesanan dan membayar tiket pesawat juga penginapan para jamaah di tanah suci.

Penulis: Alex | Editor: Sesri

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -  Pemerintah Arab Saudi membatasi kedatangan jamaah umroh dari 20 negara, termasuk Indonesia.

Hal ini pun berimbas pada pengusaha travel. Walau sebagian pengusaha travel legowo dengan kebijakan , namun ada juga pihak travel yang kecewa dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap khusus terkait kebijakan tersebut.

Salah seorang pengusaha travel, Dede Firmansyah yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah DPP Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) mengatakan, hal tersebut sangat berdampak kepada pendapatan para pengusaha travel.

Kondisi tersebut dikatakannya bahkan membuat pihak travel merugi.

Pasalnya sebagian travel sudah melakukan pemesanan dan membayar tiket pesawat juga penginapan para jamaah di tanah suci.

"Untuk program umroh Februari 2021 saja sudah dibeli tiket pesawatnya, sudah dibayar penginapan di Madinah dan juga di Mekkah.

Termasuk Indonesia, Mulai 3 Februari Arab Saudi Larang Masuk Warga 20 Negara Ini

Kabar Gembira, Usia Jemaah Umrah Dibatasi Hingga 60 Tahun, Arab Saudi Beri Izin Khusus ke Indonesia

Ini membuat pihak travel merugi. Setelah cukup lama terpuruk tanpa ada pendapatan, kini harus menanggung beban lagi," kata Dede kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (6/2/2021).

Dede berharap, Kedutaan Besar Indonesia yang ada di Arab Saudi bisa melakukan lobi.

Apalagi menurutnya Indonesia masuk dalam 20 negara tersebut tidak memiliki alasan yang jelas.

Jika tolak ukurnya kasus Covid-19 masih ada, banyak lagi negara lain yang jumlah kasusnya lebih tinggi dibandingkan Indonesia, namun tidak masuk dalam 20 negara yang distop jamaah umrohya datang ke tanah suci.

"Apalagi Indonesia termasuk negara penyumbang devisa terbesar kepada Saudi, karena memiliki jamaah terbesar setiap tahunnya.

Data 2017 saja jumlah jamaah umroh kita 750 ribu jamaah, dan haji 250 ribu.

Kedubes kita yang di sana harus ambil sikap melakukan lobi. Kalau tidak ada melakukan apa-apa dengan kondisi ini, lantas apa guna mereka ditempatkan di sana," ujarnya.

Dede menambahkan, setiap jamaah yang akan berangkat ke tanah suci, juga menjalankan prosedur khusus, termasuk wajib vaksin, dan beragam protokol kesehatan, sehingga dipastikan aman untuk berangkat ke tanah suci.

"Selain itu, setiap jamaah jamaah juga pasti selalu menjaga agar tidak terkena virus corona. Jadi apa pertimbangan Arab Saudi sebenarnya memasukkan Indonesia dalam 20 negara yang dibatasi tersebut," ucapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved