Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usai Bermimpi, Pria ini Dapat Uang Miliaran setelah Menjual Benda Langka Ini

Kaya mendadak, Pria ini dapat uang miliaran setelah bermimpin. Ternyata setelah ia menjual benda ini

Editor: Budi Rahmat
tribun
Usai Bermimpi, Pria ini Dapat Uang Miliaran setelah Menjual Benda Langka Ini 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Keluarga nelayan ini kaya mendadak setelah mendapatkan mutira yang langka. Mutiara berwarna oren yang hanya diproduksi alamai oleh kerang.

Mutiara tersebut didapatkan di dalam kerang yang ditemuykan di laut. Kemudian mereka membawanya ke rumah untuk dibersihkan.

Saat kerang dibuka ditemukan mutiara berwarna oren di dalammnya. Harga mutiara yang akan dibeli tersebut miliaran yang tentu saja akan membuat keluarga tersebut kaya mendadak.

Mutiara Melo langka
Mutiara Melo langka (dailymail)

Josua Hutagalung Kaya Mendadak, Batu Meteor Miliknya yang Dulu Viral Dibeli Kolektor Amerika Rp 26 M

Tak Sengaja Temukan Benda Mirip Batu, Pemulung Ini Langsung Kaya Mendadak, Ternyata Harganya Segini

Rebutan Batu Meteor Terjadi Setelah Gejala Alam 19 Agustus Lalu, Dijual Bisa Kaya Mendadak

Begini kisahnya

Seorang nelayan asal Thailand menemukan mutara oranye yang diyakini sebagai salah satu jenis mutiara termahal dunia.

Daily Mail melaporkan, nelayan bernama Hatchai Niyomdecha (37) tersebut awalnya sedang berada di pantai untuk mengumpulkan kerang pada 27 Januari.

Ketika dia melihat kerang yang menempel di pelampung yang terdampar di pantai, Hatchai langsung memanggil adiknya, Worachat Niyomdecha (35).

Dia dan adiknya tersebut langsung membawa kerang tersebut pulang ke rumah sebagaimana dilansir dari World of Buzz, Sabtu (6/2/2021).

Setibanya di rumah, kedua bersaudara itu memberikan kerang itu kepada ayah mereka untuk dibersihkan.

Begitu sang ayah membuka cangkang kerang, dia menemukan mutiara oranye yang langka. Dia langsung memanggil Hatchai untuk melaporkan temuannya itu.

Setelah itu, Hatchai memanggil istrinya, Worachat Niyomdecha (35), dan kedua putranya untuk memeriksa mutiara indah berwarna oranye seberat 7,68 gram itu.

Keesokan harinya, para tetangga berbondong-bondong ke rumah Hatchai karena mendengar kabar bahwa Hatchai dan keluarganya menemukan mutiara langka.

Maharnya Emas 1 Toko dan Aset Rp 225 Miliar, Pembantu Ini Kaya Mendadak Usai Dinikahi Majikan

Kaya Mendadak, Perempuan Ini Terima Uang Ratusan Miliar

Beberapa tetangga akhirnya mengatakan bahwa mutiara tersebut sangatlah mahal harganya.

Daily Mail melaporkan, Hatchai bermimpi bahwa mutiara tersebut akan terjual senilai 10 juta Baht atau setara Rp 4,6 miliar.

Setelah kabar temuan menyebar, salah satu calon pembeli dari China tertarik untuk membelinya. Dia bersedia membayar sebesar 10 juta Baht (Rp 4,6 miliar).

Calon pembeli dari China tersebut dikabarkan akan menuju Thailand untuk membeli langsung mutiara tersebut.

Dia akan terbang ke Thailand dan harus menjalani karantina wajib selama dua pekan sebelum bertemu dengan keluarga Hatchai dan memeriksa keaslian mutiara itu.

Mutiara oranye disebut juga sebagai mutiara melo.

Mutiara ini langka karena tidak seperti mutiara lainnya dan hanya dapat diproduksi secara alami oleh spesies siput laut yang disebut melo melo.

Daily Mail melaporkan, mutiara melo biasanya ditemukan di Laut China Selatan dan Laut Andaman di lepas pantai Burma.

Tinggal di Desa, Tapi Gadis Ini Bisa Punya Penghasilan Rp 72 Miliar, Ini Triknya Bisa Kaya Mendadak

Tanaman Langka Pakis Haji Ini Ternyata Bisa Bikin Kaya Mendadak, Satu Pot Kecil Dijual Fantastis

Batu Bernilai Rp 45 Miliar

Sementara itu kisah lainnya, seorang nelayan miskin di Thailand terkejut dapat menemukan bongkahan batu bernilai hingga lebih dari Rp 45 miliar yang dia temukan di pantai.

Menurut The India Times, nelayan bernama Naris Suwannasang yang berusia 60 tahun sedang berjuang untuk mencari nafkah, ketika dia menemukan bongkahan batu 220 pon (99,79 kg).

Dengan bantuan sepupunya, Naris membawa pulang gumpalan itu untuk memeriksanya, sebelum menyadari bahwa itu mirip ambergris, sekresi langka dari paus yang membantu membuat aroma parfum bertahan lebih lama.

Mereka menguji ambergris dengan membakarnya dengan korek api, yang menyebabkannya langsung meleleh dan mengeluarkan bau musky.

Dengan begitu, menurutnya telah membuktikan bahwa bongkahan batu itu adalah ambergris.

Ambergris itu berbentuk gumpalan seperti batu pucat yang tersapu di pantai saat dia berjalan di tepi laut di Nakhon Si Thammarat, Thailand.

Muntahan ikan paus itu sangat berharga hingga dapat bernilai sampai 3,2 juta dollar AS (Rp 45,2 miliar), yang membuatnya terkejut.

Ambergris merupakan bahan penting di beberapa tempat termewah di dunia dan parfum mahal, seperti Chanel No. 5.

Cowok Ini Kaya Mendadak, Tetiba Rp 20 Miliar Masuk Rekeningnya, 3 Tahun Setelahnya Malah Menyesal

Wanita Ini Kaya Mendadak Setelah Menang Undian Amal, Lukisan Antik Ini Bikin Dia Tajir Melintir

“Pengusaha memberi tahu saya bahwa dia akan datang untuk memeriksa kualitas ambergris nanti dan harganya mengejutkan saya," kata Naris seperti yang dilansir dari World of Buzz.

"Saya bisa menerima sekitar 960.000 THB (Rp 454,4 juta) per kilogram, jika ambergris yang saya temukan memiliki kualitas terbaik," tambahnya.

Dia bahkan berniat pergi ke kantor polisi untuk membuat catatan temuannya, seandainya ambergris itu sampai dicuri.

"Saya juga berencana untuk pergi ke polisi dan meminta mereka mencatat penemuan saya karena saya takut benda itu akan dicuri dari rumah saya," ucapnya.

Produsen parfum mewah mengekstrak alkohol tak berbau yang disebut ambrein dari ambergris untuk membuat aromanya bertahan lebih lama.

Ambergris berasal dari sperma paus, yang memakan sefalopoda dalam jumlah besar, seperti cumi-cumi, gurita, dan sotong. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Nelayan Tak Sengaja Temukan Mutiara Oranye Langka, Langsung Ditawar Rp 4,6 Miliar dan artikel yang berjudul : Nelayan Thailand Ini Beruntung Temukan Bongkah Muntahan Paus Bernilai Lebih dari Rp 45 Miliar

Kaya Mendadak, Pria Ini Jual TOKEK 45 Cm Miliknya Seharga Rp 10 MILIAR, Sang Pembeli Membayar Tunai

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved