Karhutla
Riau Mulai Diintai Karhutla, Titik Api Terpantau di Pelalawan, BPBD Padamkan Kobaran Api
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai mengincar Provinsi Riau seiiring masuknya musim panas.
Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai mengincar Provinsi Riau seiiring masuknya musim panas.
Sejumlah titik panas mulai terpantau di beberapa wilayah di Riau.
Selain itu, sejak tiga hari terakhir hotspot terpantau di Pelalawan yang tersebar di dua kecamatan.
Ketika petugas dari tim gabungan melakukan pengecekan ternyata hanya titik panas saja dan tidak kelihatan ada api. Hotspot terdeteksi akibat musim kemarau kering yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
"Ini sudah musim kemarau. Titik api mulai muncul. Untung cepat ditangani petugas masing-masing kecamatan," terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (8/02/2021).
Ia menjelaskan, titik api terpantau pada Sabtu (6/02/2021) di areal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berlangsung tidak lama dan hanya menghanguskan sedikit lahan semak belukar.
Petugas terkait turun ke lokasi dan tidak menemukan pelaku pembakarannya.
Kemudian pada Minggu (7/02/2021) sore lalu Karhutla terjadi di Desa Angkasa Kecamatan Bandar Petalangan.
Api sempat melalap semak belukar yang tidak jauh dari kebun kelapa sawit milik warga.
Beruntung petugas pemadaman turun ke lokasi dengan cepat dan dibantu oleh personil lainnya.
Api berhasil dijinakkan dan tidak sempat merembet ke lahan lainnya.
Abu Bakar mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memliki lahan, baik perkebunan maupun sejenisnya atau yang belum diolah untuk menjaganya dari kebakaran.
Jika ditemukan ada titik api, masyarakat juga diminta untuk melaporkan kepada petugas di kecamatan atau desa.
Selain itu pihaknya akan meningkatkan patroli bersama tim gabungan sesuai dengan lokasi yang ditetapkan. Kemudian menggalakan sosialisasi larangan membakar lahan dan hutan kepada warga.
"Kita tingkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla. Masyarakat juga harus menjaga lahannya masing-masing. Itu sudah cukup membantu," tandas Kepala Satpol dan Damkar Pelalawan ini.
• Belum Habis Wabah Covid-19, Karhutla di Riau Melanda, Helikopter Superpuma Lakukan Water Bombing
• Bahas Pencegahan Karhutla, dan Penanganan Covid-19, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin Kunjungi Riau
• Curah Hujan di Riau Mulai Berkurang, Waspadai Potensi Karhutla
Api Bakar 5 Ha Lahan di Bengkalis
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bengkalis, Riau mulai muncul memasuki bulan kedua tahun 2021 ini.
Setidaknya satu titik api mulai terpantau sejak tiga hari belakangan di sekitar kecamatan Bandar Laksamana yang berbatasan langsung dengan Kota Dumai.
Karhutla ini membara wilayah Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana.
Saat ini masih dilakukan upaya pemadaman oleh petugas gabungan Karhurtla Bengkalis.
Menurut Camat Bandar Laksamana, Acil Esyno pihaknya pada Sabtu (6/2/2021) kemarin langsung melakukan pemantauan lokasi yang terbakar.
"Kondisi terakhir, dari pamadaman yang dilakukan tim gabungan beberapa hari sudah ada bagian yang bisa dikontrol,”terang Acil kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (7/2) siang.
“ Petugas di lapangan sudah membuat sekat basah untuk mencegah api terus meluas," sambungnya.
Sebagian lagi masih dilakukan pemadaman oleh petugas gabungan Karhutla Bengkalis.
Setidaknya gambaran hingga Sabtu kemarin luas lahan terbakar sudah mencapai sekitar 5 hektare.
Lahan yang terbakar sebagian lahan kosong dan sebagian lagi kebun masyarakat yang sawitnya masih berumur sekitar dua tahunan.
"Terkait sumber api kita belum ketahui berasal dari mana, mungkin pihak kepolisian nantinya yang menyelidiki sumber api yang menyebabkan karhutla ini," tambah Acil.
Menurut dia, tim gabungan dari semua lini sudah turun melakukan pemadaman darat.
Di antaranya personil dari TNI, Polri, Damkar, Mangala Agni, MPA dan masyarakat serta beberapa pihak lain.
"Kita lihat kemarin tim di lapangan cukup solid melakukan pemadaman. Kita juga kemarin berinisiatif mencarikan alat berat untuk membantu pemadaman," terang Camat.
Menurut dia, hari ini sudah ada satu alat berat yang diturunkan ke lokasi karhutla.
Mudah- mudahan dengan tambahan alat berat ini bisa mempermudah petugas di lapangan dalam membuat sekat bakar atau sekat basah agar api tidak meluas ke lahan lainnya.
Acil juga mengatakan, meskipun saat ini pemadaman melalui darat sudah dilakukan maksimal, pihaknya berharap stakeholder terkait bisa memperbantukan pemadaman melalui udara.
Dengan melibatkan helikopter untuk melakukan water bombing di wilayah yang terbakar.
"Kalau kita lihat sudah sangat perlu water bombing," harap Camat.
"Karena kondisi jalan menuju lokasi melalui jalur darat sangat sulit diakses, begitu juga sumber air yang terbatas, sehingga water bombing sangat diperlukan membantu upaya pemadaman," tambahnya.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung)