Karhutla di Riau, Api di Desa Belantaraya Inhil Padam, Petugas Pemadam Masih Lakukan Pendinginan
Karhutla yang terjadi di Desa Belantaraya, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil akhirnya berhasil dipadamkan oleh aparat gabungan setempat
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla yang terjadi di Desa Belantaraya, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil akhirnya berhasil dipadamkan oleh aparat gabungan setempat.
Hingga pantauan terakhir, Selasa (9/2), Pemerintah Desa bersama Polsek Gaung, Babinsa setempat dan masyarakat serta pihak terkait lainnya masih bersiaga di lokasi Karhutla untuk memastikan api tidak muncul lagi.
“Api sudah padam, saat ini kita melakukan pendinginan di lokasi.
Kita masih pantau terus sampai benar – benar aman,” ungkap Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kapolsek Gaung AKP Anwar saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru.
Kapolsek Gaung bersama anggota ikut turun langsung melakukan pendinginan hingga Desa Jerambang, Kecamatan Gaung yang lokasinya lebih kurang 3 kilometer dari Dusun Lestari, Desa Belantaraya.
“Karhutla terjadi sejak senin kemarin di Dusun Lestari, Desa Belantaraya.
Sekira pukul 15.35 wib.pemadam sudah dilakukan dengan peralatan seadanya,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Desa Belantaraya, Hasbullah Jali juga ikut menangani Karhutla yang terjadi di lahan milik warga tersebut.
Menurutnya, pihak desa menurunkan tim relawan bencana desa dan mengerahkan masyarakat yang kebunnya berdekatan dengan lahan terbakar untuk percepatan pemadaman api.
“Diperkirakan sekitar satu hektare lahan milik warga ini yang terbakar.
Saat ini api tidak menyala, hanya abu asap yang memakan tanah gambut,” jelasnya.
Hasbullah pun mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap Karhutla dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar demi kepentingan bersama.
“Kami tentunya mengimbau masyarakat untuk tidak membakar saat membuka lahan.
Apalagi situasi peralihan musim hujan ke musim kemarau sangat rawan dan menimbulkan beragam dampak seperti kebakaran hutan.
BPBD Riau: Waspada Ancaman Karhutla di Riau
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Senin (8/2/2021) mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat di Riau agar meningkatkan kewaspadaan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hal ini disampaikan Edwar menyusul adanya informasi yang pihaknya terima BMKG, bahwa pada Februari ini terjadi transisi perubahan cuaca dari musim hujan ke musim panas.
Meski perubahan cuaca ini tidak berlangsung lama, dan kembali akan terjadi musim hujan di akhir bulan Maret, Edwar tetap mengingatkan kepada masyarakat dan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Kalau dari BMKG informasinya masih dalam masa transisi cuaca, untuk fase pertama masuk musim panas.
Curah hujan mulai menurun, sekitar bulan Maret akhir atau awal April kembali masuk musim hujan.
Jadi kita perlu antisipasi dari sekarang,” katanya.
Edwar mengungkapkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) telah mengadakan rapat bersama Pemprov Riau untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla di tahun 2021 ini.
"Pencegahan hari kita lakukan sedini mungkin agar titik api tidak meluas.
Kalau titik api sudah meluas, itu akan sulit dipadamkan, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit, makanya dari sekarang kita sudah melakukan pencegahan," katanya.
Edwar menjelaskan, memasuki awal Februari ini pihaknya sudah menerima laporan terjadinya Karhutla di Kabupaten Siak.
Tepatnya di Sungai Apit. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Siak dan perusahaan untuk melakukan pemadaman.
Petugas yang berada di lokasi telah melakukan pemadaman lahan yang terbakar agar tidak meluas.
Termasuk meminta bantuan kepada perusahaan swasta melakukan pemadaman, dengan helikopter milik perusahaan.
“Lahan yang terbakar di Siak memang ada dan sudah dikoordinasikan.
Kita belum dapat laporang secara detilnya, tapi sudah dilakukan pemadaman.
Sudah dikoordinasikan bersama dunia usaha seperti Sinar Mas juga ikut membantu. Kita tetap mengantisipasi terjadinya Karhutla ditahun ini,” katanya.
Hotspot Terpantau 9 Titik
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru Selasa (9/2/2021) cuaca di sebagian besar wilayah Riau cerah berawan.
Pada pagi harinya cuaca cerah berawan hingga berawan, tidak ada potensi hujan turun, kondisi ini terjadi hingga siang harinya.
Pada sore hingga malam harinya cuaca juga masih cerah berawan hingga berawan dengan Potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Sedangkan pada dini hari cuaca juga masih cerah berawan hingga berawan, hanya saja tidak ada potensi hujan.
Suhu udara masih pada kisaran 23.0 hingga 33.0 °C, dengan kelembapan udara pada 55 hingga 97 % sedangkan arah angin berhembus dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan 05 – 36 km/jam.
Tidak ada peringatan dini dari BMKG bagi masyarakat soal potensi hujan lebat maupun angin kencang, serta petir.
Sementara untuk Hotspot sendiri Selasa pagi terpantau 9 titik di Riau, terbanyak ada di Kabupaten Kepulauan Meranti 3 titik, Indragiri Hulu dan Dumai masing-masing 2 titik, Bengkalis dan Siak masing-masing 1 titik.
Selain di Riau Provinsi lain di Sumatera juga mulai terpantau hotspot seperti di Bangka Belitung 9 titik, Bengkulu 7 titik, Sumatera Selatan 2 titik, Sumbar, Kepri dan Lampung masing-masing 1 titik.
"Potensi hujan dengan intensitas ringan masih terjadi di sebagian wilayah di Riau,"ujar Forecaster On Duty Putri Santy S kepada tribunpekanbaru.com Selasa.
Sebagaimana diketahui Februari hingga Maret 2021 merupakan musim kering pertama tahun ini, pada April nanti curah hujan akan kembali muncul di Riau.
(Tribunpekanbaru.com / T. Muhammad Fadhli).
