Siswi SMA Lamongan Ini Klepek-klepek Saat Disodori Video Tak Senonoh Oleh Gurunya
F menodai DF yang masih berusia 17 tahun dengan iming-iming es krim dan mengajak makan. F pun memperdayai DF sebanyak 10 kali.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus skandal guru dan murid belakangan ini marak terjadi di Indonesia.
Hubungan terlarang tersebut mencoreng dunia pendidikan.
Kali ini, kasus tersebut terjadi di Kabupaten Lamongan.
Seorang guru berinisial F (26) di Lamongan tega menodai Siswi SMA yang merupakan anak didiknya sendiri yang berinisial DF (17).
F menodai DF yang masih berusia 17 tahun dengan iming-iming es krim dan mengajak makan.
F pun memperdayai DF sebanyak 10 kali.
Hubungan terlarang ini bermula saat F minta ABG itu datang ke rumahnya.
Ternyata tersangka membujuk DF untuk berhubungan badan.
Saat itu, tersangka sambil merekam adegan suami istri itu menggunakan ponselnya.
Ternyata, tersangka menggunakan rekaman itu untuk minta 'jatah' lagi kepada korban di lain hari.
"Tersangka selalu mengancam akan menyebarkan rekaman video itu kepada orangtua korban dan para guru," ungkap Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana, seperti dilansir dari SURYAMALANG.COM, Rabu (10/2/2021).
Tersangka menyebar video dewasa tersebut melalui Facebook ketika korban menolak.
Pelaku juga menyebar tangkapan layar video ke teman korban, saudara korban, lalu meluas sampai ke tangan dewan guru.
Dalam unggahan itu, tersangka menyebut korban yang terekam dalam foto tersebut merupakan anak nakal.
Ternyata, pelaku menyebar tangkap layar itu juga karena cemburu setelah korban pacaran dengan pria yang sebaya.
Setelah tangkap layar video itu tersebar, korban lapor ke polisi.
"Kami dampingi korban dengan melibatkan psikiater, orang (tua), dan guru. Pendampingan ini untuk memulihkan psikologis korban," kata Miko.
Pacari murid sejak kelas 1 SMP
Sekolah seharunya menjadi tempat yang aman bagi generasi muda untuk menimba ilmu.
Namun, hal itu tak lagi terjadi saat ini. Ada sekolah menjadi surganya para pedofil.
Mereka mengintai korban yang merupakan siswinya sendiri.
Sudah banyak kasus di Indonesia tentang guru melecehkan murid.
Kasus tersebut seharunya menjadi bahan pemamgku pemerintah untuk memperketat seleksi calon-calon guru.
Oknum guru PNS di salah satu SMP di Blitar, Jawa Timur misalnya.
Ia memperdayai seoang siswi SMP sejak korban duduk di kelas 1.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku membujuk korban dengan iming-iming nilai bagus.
Agar korban tak hamil karena perbuatan bejatnya, pelaku memberikan korban obat anti-hamil.
Tndakan asusila pelaku itu dilakukan sejak korban masih duduk dibangku kelas satu SMP.
Perbuatan bejat pelaku pertama kali dilakukan di ruang kepala sekolah setelah belajar selesai.
Kini, guru berinisial BR itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah keluarga korban melaporkan ke Polres Blitar.
Awal terbongkar
Terungkapnya kasus asusila itu berawal dari kakak korban memergoki foto korban dengan BR di ponselnya.
Dari situlah, polisi kemudian menangkap dan menahan BR pada Kamis (4/2/2021).
Perbuatan BR kepada siswi SMP itu berlangsung selama 3 tahun.
Setelah kejadian pertama, guru olah raga itu ketagihan dan sering mengajak korban ke hotel.
Untuk memuluskan akal bulusnya, BR pun memberi iming-iming nilai bagus.
Tak hanya itu, dia juga seringkali memberi iming-iming korban dengan modus mengajak makan-makan dulu setiap kali akan memuluskan perbuatannya.
"Pengakuannya, dia menjalin asmara dengan korban ya tiga tahun. Malah, ia juga mengaku siap menikahinya," kata AKP Dony Christian Bara' Langi, Kasatreskrim Polres Blitar.
Pertama kali di ruang Kepsek
Perbuatan bejat itu pertama kali dilakukan di ruang kepala sekolah, setelah itu, pelaku mengajak korban menginap ke hotel.
Termasuk, saat study tour ke Bali, korban juga dipisahkan dengan teman-temannya.
Lalu, korban diajak check in sendiri di hotel oleh pelaku.
Namun, sepandai-pandainya menyimpan rahasia, akhirnya kedok bejat pelaku terungkap juga.
"Kamis (4/2/2021) siang kemarin, dia sudah kami tahan. Ia menyerahkan diri setelah beberapa kali mangkir dari panggilan. Ia mengakui semua perbuatannya kalau telah melakukan berbuatan bejat terhadap korban," ungkap Dony.
Dengan jabatannya sebagai guru, pelaku dengan muda memperdayai korbannya.
"Ia mengaku menaksir korban karena tertarik dengan postur tubuhnya (bongsor). Terutama saat diajar olah raga, pelaku mengaku kalau korban terlihat beda dengan siswi lainnya. Kata pelaku, kulitnya putih dan bersih," paparnya.
Karena tak bisa menahan nafsunya itu, pelaku melancarkan aksi bejatnya pertama kali di saat korban pulang sekolah.
Oleh pelaku, korban dipanggil ke ruang kepala sekolah, dengan pura-pura diberi motivasi.
Itu terjadi tahun 2018 lalu atau saat korban masih kelas 1.
"Pelaku berhasil merayu korban, dengan diiming-imingi akan diberi nilai bagus. Tak hanya itu, pelaku juga mengaku siap membiayai sekolah korban hingga sampai kuliah nanti," ungkapnya.
(*)
Sumber: Kompas.com
