Bualan Dukun Di Blitar Ini Buat Pemuda Di Malang Berbuat Dosa Besar, Pantas Masuk Neraka Jahanam
Gara-gara percaya dengan bualan seorang dukun di Blitar, seorang pemuda asal Kota Malang terjerumus dalam dosa besar.
"Harapannya setelah didorong nanti akan keluar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," tutur Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, Sabtu (13/2/2021).
Setelah memastikan ibunya tewas, pelaku mengubur mayat ibu kandungnya itu dengan posisi terbalik yakni kepala di bawah dan kaki di atas.
Setelah itu pelaku meninggalkan lokasi kejadian.
Tiga hari setelah peristiwa pembunuhan itu, pelaku kembali ke tempat ibunya merenggang nyawa.
"Ia ingin memastikan apakah sudah ada harta karun di sana. Namun ternyata belum ada harta karun yang keluar. Posisi (mayat perempuan) juga masih pada posisi yang sama," jelas Hendri.
Mistrin (56) ditemukan tewas terkubur oleh warga dengan kondisi kepala di bawah dan kaki di atas, terkubur di dalam tanah.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan mayat Mistrin ditemukan sekitar 2 minggu setelah pembunuhan.
"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegasnya.
Ia mengatakan korban langsung dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.
"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Hendri.
Usai diotopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.
"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.
Hendri Umar mengatakan sebelum pembunuhan terjadi, anak dan ibu tersebut menemui seseorang yang dipercayai sebagai dukun di Wlingi, Kabupaten Blitar pada Januari 2021.
Dari pertemuan tersebut, ada sebuah petunjuk yang menyiratkan ada harta karun di bekas mes PJB di Sumberpucung yang tak jauh dari warung milik korban.
"Keduanya menanyakan harta karun yang terkubur di sekitar kios tempat korban berjualan kepada dukun."