Menilik Alasan Millenial Punya Rumah Sendiri: Pembuktian bagi Calon Istri hingga Bernilai Investasi
Sepanjang tahun 2020, Bank BTN Cabang Pekanbaru mencatat tren penurunan penyaluran KPR.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
“KPR Gaeesss For Millenials ini pun bisa dinikmati tidak hanya di ibu kota, tapi juga di seluruh Indonesia,” singkat Dia.
Sementara bagi perawat di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru, Vera Theresia, rumah subsidi mewujudkan impiannya untuk memiliki hunian sendiri sejak tahun 2018. Dimana sebelumnya, Vera berpikir bahwa untuk memiliki rumah sendiri butuh waktu lama karena harganya yang mahal.
“Sebelumnya tidak pernah tahu apa itu rumah subsidi. Awalnya mencari rumah yang memang angsurannya tidak mahal. Setelah mencari tahu, akhirnya ketemu perumahan yang sekarang ternyata disubsidi pemerintah,” paparnya, Selasa (16/2/20210).
Keinginan memiliki rumah sendiri itu, kata Dia melanjutkan berawal saat mengontrak rumah hampir 4 tahun dengan harga sewa setiap tahun yang cukup mahal. Sehingga, muncul pemikiran daripada membayar kontrakan, lebih baik kredit rumah sendiri. Selain bisa dimanfaatkan (dihuni), juga sebagai bentuk investasi pribadi.
“Karena faktanya juga, harga tanah dan rumah kan semakin lama nilainya semakin naik,” sambung Dia.
Kini, kurang lebih tiga tahun Vera menempati satu unit rumah subsidi di Perumahan Puri Harmony Kota Pekanbaru, Tenayan Raya, Rejosari yang dikembangkan oleh PT. Asta Karya. Dan sekitar 7 tahun lagi, angsuran rumah Dia itu akan selesai.
Dia mengaku sangat terbantu dengan program rumah subsidi ini. Terlebih bagi usia muda angkatan kerja. Karena bisa punya rumah sendiri dengan DP dan angsuran terjangkau. Apalagi, lanjut Dia, saat itu mendapatkan potongan biaya DP dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Selain itu, proses akad di BTN juga tidak sulit. Ketika interview rasanya tidak ada pertanyaan yang susah, karena dibantu juga sama marketing developer. Hanya saja kendalanya saat itu lokasi Bank BTN nya terlalu jauh dari tempat tinggal. Mungkin ke depan, BTN bisa mengembangkan proses interview tanpa tatap muka atau secara virtual, terlebih di era pandemi saat ini,” harap Dia.
Upaya Bank BTN Pekanbaru Menggenjot KPR
Sepanjang tahun 2020, Bank BTN Cabang Pekanbaru mencatat tren penurunan penyaluran KPR. Jika pada tahun 2019 terdapat 5108 unit dengan total realisasi sebesar Rp 619,881 Milliar, pada tahun 2020 tercatat sebesar 2654 unit dengan total realisasi Rp 373, 839 Milliar.
“Dari kuota yang tersedia di tahun 2020, memang tidak terserap 100 persen. Realisasi KPR mengalami perlambatan dan penurunan, total kuota yang dapat disalurkan hanya sebesar 65 persen. Penyebabnya adalah ketersediaan stok rumah masih cukup, namun calon konsumen di perusahaan tempat calon konsumen bekerja terdampak Pandemi СOVID 19,” kata Kepala Cabang Bank BTN Pekanbaru, Aris Sulis kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (9/2/2021).
Meski begitu, pada tahun 2021 pihaknya optimis meningkatkan penyaluran KPR kepada masyarakat dengan berbagai strategi yang direncanakan. Seperti menganalisis data sektor-sektor mana saja yang sangat terpengaruh Pandemi COVID 19 dan berpeluang tumbuh positif.
Kemudian segmen-segmen mana saja yang masih akan mengalami pertumbuhan berdasarkan produk, letak geografis, dan pekerjaan nasabah. Lalu, proaktif menjalin komunikasi dengan pihak developer yang tergabung dalam asosiasi pengembang perumahan.
“Hingga saat ini, kami telah menjalin kerjasama dengan 5 Asosiasi Perumahan di Riau (REI, APERSI HIMPERA, APERNAS, dan APERNASJAYA) yang mana setiap Asosiasi tersebut memiliki anggota lebih dari 100 pengembang. Dengan begitu, melalui sinergitas ini bisa mendorong marketing developer untuk meningkatkan jumlah calon konsumen yang akan membeli rumah melalui fasilitas KPR BTN,” jelas Aris.
Selain strategi di atas, lanjut Dia, pelaksanaan vaksinasi yang terus digesa pemerintah akan menggenjot daya beli di masyarakat. Juga, optimisme para pengembang untuk percepatan pembangunan perumahan pada tahun 2021.
