Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga Desa Borong Mobil, Cerita Kampung Miliarder di Tuban yang Bikin Ratusan Orang Kaya Mendadak

Mobil-mobil itu ternyata dibeli oleh para miliarder baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Editor: Sesri
capture TikTok
190 Mobil Diborong Warga Sekampung, Hasil Ganti Untung Tanah dengan Pertamina Rata-rata Rp 8 Miliar. Foto: 190 mobil diantar pihak showroom ke warga desa 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Baru-baru ini viral video warga desa yang membeli belasan mobil baru dan diangkut menggunakan truk towing sejak Minggu (14/2/2021).

Mobil-mobil itu ternyata dibeli oleh para miliarder baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Warga desa tersebut bak mendapat durian runtuh dan kaya mendadak usai menjual tanahnya, untuk kebutuhan proyek kilang grass root refinery (GRR).

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan, mengenai video viral belasan mobil yang dibeli warganya secara bersamaan.

Bahkan, lebih dari itu sejak dimulainya pencairan lahan oleh Pertamina hingga kini sudah ada 176 warga yang membeli mobil baru.

Siti Nurul Hidayatin (32) salah satu warga setempat tak pernah menyangka tanahnya bakal dibeli dengan harga tinggi oleh Pertamina.

Tanah miliknya seluas 2,7 hektar dihargai Pertamina sekitar Rp 18 miliar, untuk pembebasan lahan.

VIDEO: Antrian Truk Towing, Penampakan Desa Sumurgeneng setelah Warganya Ramai-ramai Beli Mobil

VIRAL VIDEO Baru Belajar Mengemudi, Mobil Berisi Pengantin Baru Terjun ke Sungai, 1 Orang Tewas

Dapat Rp 8 Miliar per Orang, Warga 1 Kampung di Tuban Kaya Mendadak, Langsung Beli Mobil

Warga desa borong mobil ramai-ramai. Satu di antara miliarder baru di Sumurgeneng, Tuban
Warga desa borong mobil ramai-ramai. Satu di antara miliarder baru di Sumurgeneng, Tuban (TribunJatim.com/ M Sudarsono)

Uang yang diterima dari Perusahaan plat merah itu digunakan untuk beli tiga mobil, deposito, bangun taman pendidikan anak (TPA) dan usaha.

"Dua mobil yaitu innova dan HRV, lalu ada mobil pickup buat usaha. Bangun TPA dan Deposito juga," beber Nurul ditemui di rumahnya, Rabu (17/2/2021).

Dia menjelaskan, jika uang yang didapat tidak melalui konsinyasi atau pengadilan, karena ia menerima di awal tanpa penolakan.

Agar uangnya terus berputar maka ia berencana akan membuat usaha guna keberlangsungan hidup.

Rencananya, ibu satu anak tersebut bakal membuat konveksi dan ternak ayam petelur. Namun belum terwujud.

"Memang rencana begitu mau buat usaha, tapi belum. Yang sudah beli mobil dan deposit," terangnya.

Rencana Berangkatkan Haji Keluarga

Sambil berjalan ke mobilnya, ia juga mengungkap bakal memberangkatkan haji sekeluarga.

Total ada 9 orang yang bakal diberangkatkan ke tanah suci, termasuk suami, sepupu dan orang tuanya.

Namun demikian belum tahu kapan akan berangkat, karena saat ini sedang masa pandemi Covid-19.

"Ya mau memberangkatkan ke tanah Suci, ini kan impian umat islam, Cita-cita lah. Do'anya saja semoga berkah," pungkasnya.

Jadi Modal Usaha

Hal berbeda disampaikan Kholikah (50), ia memilih membuat usaha mebel atas uang yang diterima dari penjualan tanah miliknya.

Dari kepemilikan tanah seluas kurang lebih 600 meter persegi, ia menerima sekitar Rp 4,5 miliar.

Uang itu digunakan untuk investasi, beli tanah lagi dan usaha mebel, serta untuk pendidikan anak.

"Uang saya investasikan ini, untuk usaha mebel juga yang kini buka di rumah. Alhamdulillah jalan," ucapnya.

Pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia tersebut dilakukan di tiga desa,

Di antaranya Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan, mengenai video viral belasan mobil yang dibeli warganya secara bersamaan.

Bahkan, lebih dari itu sejak dimulainya pencairan lahan oleh Pertamina hingga kini sudah ada 176 warga yang membeli mobil baru.

190 Mobil Diborong Warga Sekampung, Hasil Ganti Untung Tanah dengan Pertamina Rata-rata Rp 8 Miliar. Foto: 190 mobil diantar pihak showroom ke warga desa
190 Mobil Diborong Warga Sekampung, Hasil Ganti Untung Tanah dengan Pertamina Rata-rata Rp 8 Miliar. Foto: 190 mobil diantar pihak showroom ke warga desa (capture TikTok)

Pembelian mobil bersama-sama itu dilakukan setelah warga mencairkan dana melalui konsinyasi dari Pengadilan Negeri Tuban.

Adapula yang melalui pencairan di awal tanpa proses pengadilan.

"Mobil baru Minggu kemarin ada 17 yang datang, kalau sampai sekarang sudah ada 176. Semua baru," kata Kades di rumahnya, Rabu (17/2/2021).

Dia menjelaskan, jenis mobil yang dibeli warga berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.

Rata-rata satu orang membeli satu mobil, namun ada juga yang satu orang beli 2-3 mobil.

Warga desanya terdapat 840 KK, sedangkan yang menjual tanahnya untuk kepentingan kilang minyak sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu. Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

"Bermacam-macam untuk jenis mobilnya. Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar. Kalau rata-rata Rp 8 miliar," terangnya.

Kades mengaku sempat khawatir atas rejeki nomplok yang diterima warganya, dengan mendapat miliaran rupiah dari penjualan lahan.

Ia juga membeberkan, warga yang menjual tanah 90 persen digunakan untuk beli mobil, 75 persen untuk beli tanah, 50 persen bangun rumah.

Sedangkan untuk yang dibuat usaha sedikit.

Meski demikian, kekhawatiran kades mulai memudar lantaran warga penjual tanah mendapat pembekalan dari Pertamina.
Pembekalan itu terkait pengelolaan uang agar tidak digunakan semua untuk kebutuhan konsumtif.

"Sudah mulai lega, karena Pertamina sudah memberikan bekal bagi warga yang telah mendapatkan uang jual tanah, ya agar tidak digunakan beli barang semua," pungkas Kades. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved