Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik Laut China Selatan

Kerap Klaim Wilayah Laut China Selatan Sambil Todongkan Senjata, Tiongkok Digertak AS

Price mengingatkan baik China maupun negara yang beroperasi di Laut China Selatan untuk bertindak profesional.

Bakamla RI
Kapal penjaga pantai China 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat mewanti-wanti China agar tidak asal menodongkan senjata bagi kapal-kapal asal negara di Laut China Selatan

Uak Sam menilai, tindakan tersebut merupakan strategi China untuk memuluskan klaimnya terhadap wilayah perairan tersebut.

Melalui kementerian luar negeri menyatakan, mereka memeringatkan China agar tak unjuk kekuatan di Laut China Selatan.

Washington mengaku sangat menyoroti aturan baru, di mana para penjaga pantai "Negeri Panda" bisa menodongkan senjata ke kapal asing yang dianggap melanggar kedaulatan.

Juru bicara Kemenlu AS Ned Price menyatakan, dikhawatirkan hukum itu bakal dipakai untuk mengintimidasi maritim di sekitar Beijing.

Price mengingatkan baik China maupun negara yang beroperasi di Laut China Selatan untuk bertindak profesional.

"Kami sangat khawatir jika China bisa menggunakan aturan ini untuk menerapkan klaim maritim ilegal di sana," papar Price.

Price menuturkan, pemerintahan Presiden Joe Biden menegaskan lagi pernyataan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Juli 2020.

Saat itu, Pompeo mengatakan klaim Beijing atas sebagian besar perairan sengketa itu beserta sumber daya di dalamnya ilegal.

Dilansir AFP Jumat (19/2/2021), sejak lama AS menolak klaim "Negeri Panda" soal kawasan yang begitu strategis tersebut.

Namun dalam keterangannya, Pompeo mendukung posisi negara Asia Tenggara seperti Filipina dan Vietnam daripada menjaga jarak.

Pengganti Pompeo, Antony Blinken, menyuarakan aturan baru Beijing itu saat berdiskusi dengan koleganya. Menlu Jepang Toshimitsu Motegi.

Blinken berujar, Pulau Senkaku di Laut China Timur, diklaim juga oleh China dengan nama Diaoyu, dan Taiwan berada dalam ancaman.

Perang China-Taiwan semakin nyata. China mengerahkan 8 jet tempurnya ke zona pertahanan udara Taiwan. 

Tindakan Tiongkok tersebut merupakan bentuk reaksi keras China terhadap Taipe yang telah bersekongkol dengan Amerika Serikat.

Tampaknya China marah besar dengan ulah Taiwan yang diklaim sebagai salah satu Provinsi China yang telah bersekongkol dengan AS. 

Namun, Taiwan yang menyatakan diri sebagai negara merdeka pun tak tinggal diam. 

Untuk menghalau 8 jet tempur China, Taipe juga telah mengaktifkan misil penghancur jet tempur milik China.

Dilansir dari Daily Mail, delapan jet tempur China terbang ke zona pertahanan udara Taiwan pada hari Jumat karena aktivitas militer terus meningkat di sekitar pulau itu.

Angkatan udara Taiwan segera mengaktifkan sistem misilnya sebagai tanggapan terhadap empat J-16 dan empat JH-7, serta pesawat perang elektronik yang mendekati Kepulauan Pratas di bagian barat daya wilayah udaranya.

Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah China, mengatakan pihaknya menanggapi apa yang disebutnya 'kolusi' antara Taipei dan Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan.

Angkatan udara Taiwan bereaksi dengan 'peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut,' kata kementerian itu.

Pesawat China terbang di sudut barat daya zona itu hampir setiap hari, meskipun serangan skala besar terakhir terjadi pada 24 Januari ketika 12 pejuang China terlibat.

Belum ada komentar langsung dari China.

(*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved