Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lebih Baik Tinggal di Penjara daripada di Rumah, Pengakuan Buronan Ini Bikin Polisi Geleng Kepala

Pengakuan buronan ini bikin polisi geleng kepala. Ia sebut lebih baik hidup di penjara darip[ada di rumah. ternyata ini penyebabnya

Editor: Budi Rahmat
aaj.tv
Lebih Baik Tinggal di Penjara daripada di Rumah, Pengakuan Buronan Ini Bikin Polisi Geleng Kepala 

Beberapa netizen menduga bahwa teman serumah pria tersebut begitu buruk sehingga dia lebih memilih kembali ke penjara.

"Kurasa dalam kasusnya, kejahatan itu pasti berhasil!" tulis seorang pengguna Twitter.

"Apakah pengadilan akan mempertimbangkan untuk menghukumnya sebagai tahanan rumah. Kedengarannya itu akan menjadi hukuman yang pantas," ujar pengguna Twitter lain.

Buron Ganti Nama

Kisah lainnya seorang pria yang melarikan diri dan menjadi buron FBI selama hampir 50 tahun, berhasil ditangkap lagi pada Jumat (13/11/2020).

Tahanan bernama Leonard Moses itu dipenjara seumur hidup karena melempar bom molotov bersama sekelompok orang, dalam kerusuhan setelah pembunuhan Martin Luther King Jr pada 1968.

Bom bensin itu membakar rumah Mary Amplo di Pittsburgh, yang membuatnya meninggal karena luka-lukanya.

PR Besar KPK di Tahun Ini, 10 Buronan Kelas Kakap Belum Diciduk, Salah Satunya Tersangka di Riau

Pengakuan Tetangga Terduga Teroris Buronan Kelas Kakap: Misterius dan Selalu Pakai Masker

BREAKING NEWS : 23 Terduga Teroris Buronan Bom Bali Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Pada 1971 Moses diberikan izin untuk datang ke permakaman neneknya, tapi kesempatan itu dia gunakan untuk kabur.

Moses lalu mengubah namanya jadi Paul Dickson dan setidaknya sejak 1999 bekerja sebagai apoteker keliling di negara bagian Michigan, kata polisi.

FBI lalu memperbarui pencarian mereka pada 2016, menanyai keluarganya sekali lagi, dan menawarkan imbalan untuk penangkapannya, serta menyiapkan hotline khusus.

Meski ada lebih dari 2.000 petunjuk, FBI masih tidak dapat menemukan dan menangkap Leonard Moses, kata agen FBI Michael Christman dalam konferensi pers di Pittsburgh, dikutip Kompas.com dari AFP.

Catatan hukum menunjukkan Paul Dickson yang dalam identitasnya lahir pada 1949 pernah ditangkap di Pittsburgh, Pennsylvania, pada April karena penipuan dan menulis resep ilegal.

Selama penyelidikan, sidik jari tersangka diambil dan dimasukkan ke database penegak hukum, yang akhirnya membuktikan kecocokan dengan catatan federal yang disimpan FBI tentang Moses.

Dia ditangkap pada Kamis (13/11/2020) tanpa perlawanan di rumahnya di Grand Blanc, Michigan, dan akan dipindahkan ke Pennsylvania.

"Saya harap penangkapan ini membawa penutupan kasus bagi anggota keluarga Mary Amplo yang terbunuh pada 1968," ucap Christman.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Muak Hidup dengan Teman Serumah, Buron Serahkan Diri ke Polisi

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved