Padahal Tetangganya Mendadak Kaya Raya Dapat Rp 8 Miliar, Tapi Nenek Tarsimah Tak Dapat Apa-apa
Tak semua warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang mendapat rezeki nomplok.
Padahal Tetangganya Mendadak Kaya Raya Dapat Rp 8 Miliar, Tapi Nenek Tarsimah Tak Dapat Apa-apa
Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu. Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.
Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.
===
TRIBUNPEKANBARU.COM - "Tidak dapat apa-apa saya, ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang," kata Nenek Tarsimah, ditemui di rumah, Jumat (19/2/2021).
Tak semua warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang mendapat rezeki nomplok.
Hasil jual tanah merek ke Pertamina.
Nenek Tarsimah (65), ia hanya bisa mendengar suara riuh dari para tetangganya.
Tetangganya ini menjual lahan untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.
Ia mengaku, tak punya lahan untuk dijual ke perusahaan plat merah, hingga dia hanya menyaksikan keriuhan di kampungnya saat orang ramai-ramai beli mobil.
Bahkan jangankan tanah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja ia harus bertahan dengan bantuan dari pemerintah.

Di dinding depan rumahnya, tertempel pamflet penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Tidak punya tanah, ya hanya rumah ini. Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Di rumah itu ia tinggal bersama Parman (70) suaminya, yang kini mengalami sakit tidak bisa jalan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tarsimah-warga-desa-sumurgeneng.jpg)