Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dokter Saja Dibikin Tercengang, Bagaimana Mungkin Pria Ini Tewas dengan Kondisi Begini?

Dokter saja dibikin tercengang. Bagaimana mungkin pria ini ditemukan tewas dengan kondisi begini. Kematiannya bikin heboh karena langka

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh David Mark dari Pixabay
Dokter Saja Dibikin Tercengang, Bagaimana Mungkin Pria Ini Tewas dengan Kondisi Begini? 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Dokter saja sampai tencengang setelah mendiagnosis seorang pria berusia 50 tahun yang tewas sendirian.

Tenaga medis dibikin gelenag kepala setelah mendapati kondisi langka dari jasad pria tersebut.

Bagaimana mungkin ia tewas dengan kondisi jantungnya yang tidak pernah dialami oleh kebanyakana orang.

Ketahuannya setelah jasad korban diotopsi oleh pihak medis. saat itulah kemudian mereka dibikin tercengang dengan hasil yang ditemukan.

Namun tetap saja tidak ada yang mengetahui penyebab pria itu tewas. Namun kondisinya yang langka membuat heboh.

Berikut kornologinya

Tunawisma ditemukan meninggal dengan didiagnosis mengalami kondisi medis langka, "jantungnya membatu".

Sejumlah dokter tercengang ketika menemukan kasus misterius dari seorang tunawisma yang ditemukan meninggal di sebuah taman di Goa, India, yang usiaya sekitar 50 tahun.

Melansir The Sun pada Jumat (19/2/2021), tidak ada penyebab kematian yang jelas dari tunawisma tersebut, sehingga Dr Bharat Sreekumar diminta untuk melakukan autopsi.

Seorang pria berumur 70 tahun ditemukan tergeletak tak bernyawa di toko miliknya. Yang menarik perhatian adalah anjing peliharaan duduk di dekat jasad korban.
ilustrasi jasad

Petugas medis terkejut karena hasil autopsinya mendapati bahwa jantung laki-laki tunawisma itu mengalami pengapuran, yang secara efektif mengubah organ vitalnya menjadi "batu".

"Saya belum pernah menemui kasus medis seperti ini," ujar Dr Sreekumar.

"Setelah memindahkan jantung selama autopsi, jantungnya terasa cukup berat dan saat menimbangnya, beratnya melebihi berat normal jantung," imbuhnya.

Menurutnya, struktur jantung itu tidak berubah dan tampak normal.

"Namun, ketika membuka ventrikel, permukaan endokard, lapisan paling dalam ventrikel kiri, tampak benar-benar mengeras," terangnya.

Biasanya ketika jantung mengeras, kata Dr Sreekumar, itu terkait dengan kondisi yang disebut fibrosis endomiokardial (EMF).

Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, EMF adalah penyakit progresif yang dapat mengubah susunan jantung, menggantikan jaringan normal dengan jaringan fibrosa yang kuat.

Namun, dalam hal ini EMF tidak bisa menjadi penyebab atas kondisi pria tersebut.

“Kondisi ini merupakan fenomena yang sangat langka dan sangat sedikit kasus yang dilaporkan,” kata Dr Sreekumar.

Menurut laporannya, kasus pengapuran jantung hampir selalu dikaitkan dengan entitas lain yang dikenal sebagai fibrosis endomiokardial.

"Dalam kasus saya, setelah pemeriksaan mikroskopis menyeluruh, EMF muncul, tetapi tidak sampai disebut sebagai jantung yang sepenuhnya berserat," ujarnya.

"Namun, diagnosis kalsifikasi endomiokardial sangat cocok, karenanya menjadikannya fenomena yang sangat unik," lanjutnya.

Goa Medical College merilis gambar yang menunjukkan kalsifikasi jantung pria itu di bawah mikroskop.

Namun, pihak rumah sakit tidak dapat merilis gambar pria itu sendiri dan identitasnya masih belum diketahui.

"Dia adalah seorang pengemis yang terlihat berkeliaran di area taman di Goa," tambah Dr Sreekumar.

Tunawisma yang ditaksir berusia 50 tahun dibawa ke rumah sakit Goa Medical College untuk diautopsi, karena ditemukan sebagai orang tak dikenal tergeletak di sebuah taman di Goa.

“Biasanya dalam kasus jenazah tak teridentifikasi, kami tidak memiliki riwayat klinis atau diagnosis yang relevan, maupun kerabat untuk memberikan riwayat yang tepat," ucapnya.

"Jadi kami harus mengesampingkan setiap dan semua kondisi yang dapat menyebabkan kematian mendadak, maka autopsi diminta," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tunawisma di India Ditemukan Tewas dengan "Jantung Membatu"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved