AHY Geram:Saya Ketua Umum Partai Demokrat yang Sah,KLB Ilegal, Inkonstitusional,Kami Pasti Melawan!
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menggelar konferensi pers khusus sebagai respon KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di KLB yang berlangsung di Sibolangit, Sumatera Utara.
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pun bertindak menggelar konferensi pers khusus di DPP Partai Demokrat Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Konferensi pers itu sebagai respon putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini atas KLB yang digelar oleh rivalnya.
"KLB ini secara akal sehat, saya tidak bisa menerima. Saya pastikan, kami akan melawan, karena kami punya hak dan kewajiban," ujar AHY.
Pada konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Wisma Proklamasi No.41, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021), AHY menyebut bahwa tidak ada pemilik hak suara sah yang hadir di KLB.
"Kami punya data bahwa mayoritas pengurus daerah Demokrat ada di tempatnya masing-masing," kata AHY.
Ia menambahkan, banyak di antara peserta KLB yang hadir karena paksaan, ancaman, dan imbalan.
"Ini sangat merusak demokrasi di Indonesia, bukan hanya Partai Demokrat."
"Saya tegaskan tak ada dualisme kepengurusan Partai Demokrat. Saya, AHY, adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah."
AHY menyebut acara yang diklaim sebagai KLB Demokrat itu ilegal. Dia menegaskan mewakili seluruh kader Partai Demokrat.
"Terkait adanya kongres luar biasa atau KLB yang dilakukan secara ilegal, inkonstitusional, oleh sejumlah kader, mantan kader yang juga bersekongkol dan berkomplot dengan kader eksternal," kata AHY.

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima pemilihan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Moeldoko menerima dipilih jadi Ketum Partai Demokrat tandingan melalui panggilan suara.
"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ungkap panitia KLB kepada Moeldoko melalui panggilan telepon, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan sejumlah pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.