Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Puluhan Polisi Myanmar Ini Tolak Perintah Tembak Warga Sipil, Menyeberang ke India Bawa Keluarga

Puluhan polisi Myanmar ini menolak perintah tembak warga sipil pengunjuk rasa pro demokrasi. Mereka pilih menyeberang ke India bawa anak istri

Editor: Budi Rahmat
ISTIMEWA/AFP
Pihak militer menangkap demonstran yang protes terhadap kudeta militer di Myanmar. Pendemo Myanmar Berguguran, Korban Nyawa Makin Bertambah, Sehari 10 Demonstran Tewas.(AFP) 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Puluhan polisi Myanmar ini memilih meninggalkan negaranya dan melawan petintah menembaki warga sipil pengunjuk sara pro demokrasi.

Mereka memilih menyeberang ke India membawa anak dan istrinya. Mereka adalah polisi yang meninggalkan posnya.

Kepada warga sekitar, puluhan orang tersbeut mengaku sebagai petugas polisi yang telah menolak perintah menembaki warga sipil.

India pun mulai melakukan penjagaan ketat di wailayah perbatasan. Mereka mulai melakukan patroli untuk mengantisipasi gelombang pengungsi ke wilayah mereka.

Pasukan Keamanan Myanmar Tangkap Jurnalis AP Thein Zaw saat Meliput Gelombang Protes Kudeta

Pendemo Myanmar Berguguran, Korban Nyawa Makin Bertambah, Sehari 10 Demonstran Tewas

Biksu Tertampan Di Dunia Diburu Militer Myanmar Karena Ikut Demo, Kaum Hawa: Tolong Selamatka Dia!

Sejumlah anggota kepolisian Myanmar mulai melarikan diri ke India setelah menolak mengambil bagian dalam tindakan keras yang semakin berdarah terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Penjaga perbatasan India mengatakan sekitar 30 petugas dan keluarga mereka telah menyeberang ke negara Asia Selatan itu dalam beberapa hari terakhir. Sebagian besar mencari perlindungan di negara bagian Mizoram.

Penduduk setempat mengatakan orang-orang itu mengaku sebagai petugas polisi yang telah meninggalkan posnya, setelah menolak melaksanakan perintah untuk menembak warga sipil di negara bagian Chin barat.

Daily Mail melaporkan pada Jumat (5/3/2021), India menyatakan mulai menutup perbatasan dengan Myanmar dan meningkatkan patroli untuk menghentikan lebih banyak pengungsi yang menyeberang.

Pejabat India sedang menetapkan identitas orang-orang yang menyeberang, dan menentukan apakah mereka dapat menetap sebagai pengungsi.

Pembelotan itu terjadi di tengah pekan paling berdarah di Myanmar, sejak para pemimpin militer merebut kekuasaan bulan lalu. Sedikitnya 40 aktivis ditembak mati dan puluhan lainnya luka-luka minggu ini.

Menyerang warga sipil

Video mengungkapkan momen menakutkan ketika seorang tentara mengarahkan tembakan kepada penduduk dalam apartemen mereka.

Militer Myanmar Menggila! Tembaki Pengunjuk Rasa Seperti Mengeksekusi Terpidana Mati

Bak di Indonesia, Warganet Myanmar Geger: Biksu Terseksi & Tertampan di Dunia Diburu Junta Militer

Warga itu mendokumentasikan aksi kekerasan militer Myanmar secara sembunyi-sembunyi dari tempat tinggalnya.

Video singkat itu menunjukkan seorang tentara berseragam berjalan ke arah apartemen mereka, mengangkat senjata dan melepaskan tembakan. Aksi tersebut menghancurkan jendela dan memaksa perekam video merunduk untuk menghindari tembakan.

Foto-foto juga mengungkapkan bagaimana orang lainnya, bernama Ko Zaw Myo (berusia 20-an tahun), meninggal pada Jumat (5/3/2021). Dia setelah ditembak di tenggorokan saat melakukan unjuk rasa di kota Mandalay.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved