Sebelum Moeldoko, Gatot Juga Pernah Ditawari Jadi Ketua Demokrat: Dengan Cara yang Sama!

Gatot pun bertanya kepada orang yang menawarkan jabatan tersebut bagaimana mekanisme untuk naik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo menyambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengklaim soal dirinya yang pernah ditawari untuk naik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu Gatot katakan sebelum KSP Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI, terpilih sebagai Ketum PD versi Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Sumatera Utara.

"Saya bilang siapa sih yang enggak mau partai besar, pengangkut Presiden segala macam. Ada juga yang datang ke saya. Saya bilang menarik juga," kata Gatot dalam kanal Youtube Bang Arief, Minggu (7/3/2021).

Gatot pun bertanya kepada orang yang menawarkan jabatan tersebut bagaimana mekanisme untuk naik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Nanti dibikin KLB. Terus (saya tanya) KLB bagaimana? Nanti kita ganti AHY dulu. Setelah mosi tidak percaya, AHY turun, lalu kita pemilihan, Bapak pasti deh (terpilih," kata Gatot menirukan percakapan soal Ketum PD tersebut.

Gatot, yang aktif sebagai perwira tinggi TNI hingga menjabat Panglima di era Presiden SBY dan Presiden Jokowi, mempertanyakan apakah harus dia membalas jasa SBY dengan cara seperti itu.

Sempat Memanas, Musda KNPI Riau Tetap Lanjut Dengan Satu Calon Ketua Fuad Santoso

Media Asing Soroti Kudeta di Partai Demokrat, Sebut Moeldoko Bernafsu Jadi Presiden

"Saya membalasnya dengan mencongkel anaknya.

Lalu nilai atau value apa yang saya berikan kepada anak saya? Itu dia anak enggak beradab tuh, sudah dijadilan KASAD, anaknya jabat malah digantiin, dia habisin yang lebih besar lagi," pungkas Gatot.

Diketahui, Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) partai yang digelar di Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Moeldoko tidak ada di lokasi KLB saat penetapan ketua umum tersebut berlangsung. Mantan Panglima TNI itu menerima penetapan melalui sambungan telepon yang didengar oleh peserta KLB.

Sebelum menerima penetapan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko mengklaim sudah mengajukan tiga pertanyaan kepada peserta KLB.

SBY Sebut Moeldoko Bikin Malu Tentara, Moeldoko Malah Sebut Bangga Jadi Prajurit

Felicia Tissue Dikabarkan Putus Gara-gara Dighosting Kaesang Pangarep, Apa Itu Ghosting?

Lucinta Luna Bebas dari Penjara, Langsung Aktif di Medsos: Unggah Video di Tiktok & Bikin Salfok

Pertanyaan itu menurutnya harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai. Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB.

kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai Ketum. para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan. Pertanyaan tersebut juga dijawab siap oleh peserta KLB.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved