Sempat Memanas, Musda KNPI Riau Tetap Lanjut Dengan Satu Calon Ketua Fuad Santoso
Musda KNPI Riau ini diikuti satu calon Ketua Fuad Santoso, sedangkan calon lain yang sebelumnya dikabarkan ikut yakni Nasaruddin tak mendaftar
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
Dalam pertemuan tersebut diketahui saat ini ada dua orang yang muncul sebagai calon ketua KNPI Riau, yakni Fuad Santoso, dan Nasaruddin yang merupakan Wakil Bupati Pelalawan terpilih.
Namun, menurut keterangan dari sejumlah OKP, Nasarudin tidak bisa masuk ke gelanggang tarung Musda KNPI Riau yang digelar oleh KNPI versi Harris Pratama tersebut.
Kepengurusan KNPI di tingkat nasional sendiri saat ini telah pecah menjadi tigalisme.
Yakni versi Noer Fajriansyah, Abdul Azis, dan versi Harris Pratama. Ketiga versi ini juga masing - masing memiliki eksistensi tersendiri dalam berkreasi.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati meskipun di nasional terpecah, diupayakan agar Musda KNPI provinsi Riau digelar hanya sekali musda alias tidak ada tandingan, tapi fair bagi setiap calon yang muncul.
Dalam pertemuan tersebut juga muncul dua opsi.
Di mana opsi pertama, semua pihak berkepentingan bisa bersatu tak terpecah, atau opsi kedua muncul untuk menggelar Musda dari kepengurusan Noer Fajriansyah dan Abdul Azis.
Ketua PW Gerakan Pemuda Islam Riau, Norman Iriadi Panjaitan, mengatakan GPI mendukung Nasaruddin untuk menjadi Ketua KNPI Riau.
Ditambahkannya, bahwa ajang Musda adalah kontestasi yang harus digelar harmonis.
"Kita ingin, semua mendapat ruang bagi pemuda di Riau. Kita ingin tetap satu dan tidak ingin pecah belah,” ujarnya.
“ Maka jangan ada blok memblok. Kita selaku barisan mendukung bang Nasar, kita solid, pemuda dan OKP dalam rangka silaturrahmi dan bersinergi dengan pemerintah, jangan ada blok,"ujar Iriadi Panjaitan.
Sementara itu, Ketua DPD II KNPI Inhu, Danil Eka Perdana, mengatakan bahwa ia sebagai pemilik suara memang mendukung Nasarudin.
"Kita kan mengupayakan Musda cuma sekali di Riau, walaupun dipusat tigalisme. Kita ingin semua melebur,” tegasnya.
“Tapi, kalau tidak ada kesepakatan, maka kita juga tidak bisa menahan terjadi dua musda misalnya. Jikapun dua Musda itu terjadi, kita sama-sama berharap keduanya mengakomodir untuk kepentingan pemuda,"sambung Danil.
Sebagai pendukung Nasarudin, Danil mengatakan tidak pernah mengintervensi kepengurusan 12 Kabupaten kota untuk mendukung apa yang didukungnya.
"Ini kan pestanya pemuda, ya silakan saja memilih,"ujarnya.
(tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)