Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Keberadaan Manusia Perak di Pekanbaru, Walikota: Kreatif Tapi Tetap Diawasi dan Bisa Ditertibkan

Walikota Pekanbaru Firdaus mengeluarkan pernyataan terkait manusia perak di Pekanbaru yang bermunculan di sejumlah perempatan lampu lalu lintas

Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Keberadaan Manusia Perak di Pekanbaru, Walikota: Kreatif Tapi Tetap Diawasi dan Bisa Ditertibkan. Foto: Manusia Perak di Pekanbaru 

"Sekali lagi mereka tetap dalam pantauan.

Ini juga tambahan tugas dari satpol pp," ujarnya.

Pria Asal Aceh Ini Rela Jadi Manusia Perak di Pekanbaru

Seorang pria bernama Paing rela melumuri tubuhnya dengan cat berwarna perak untuk menjadi manusia perak demi meraih Rupiah dari para dermawan.

Menjadi manusia perak bagi Paing tidaklah mudah, ia harus melumuri badannya dengan cat dan kemudian membersihkannya dan waktu untuk membersihkan cat itu butuh dua jam.

Demi Rupiah apapun dilakukan Paing, asalkan apa yang dilakukannya adalah pekerjaan halal dan tidak meresahkan orang lain namun menghibur, dan dengan terhibur orang mengulurkan tangannya memberikan Rupiah .

Pagi itu, Paing duduk di antara patung kuda Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru.

Ia memoles bagian demi bagian tubuhnya dengan cat berwarna perak.

Pria itu melumuri sekujur tubuhnya dengan cat hingga menjadi seorang manusia perak.

Ia bertelanjang dada hanya mengenakan celana pendek.

Ada juga kalung melingkari lehernya dan sejumlah pernak-pernik terpasang di lengan tangannya.

Paing lantas pelan-pelan melangkah ke persimpangan lampu lalu lintas depan Living World Pekanbaru.

Pria 32 tahun itu lantas mulai beraksi.

Ia bergerak layaknya robot dengan gestur tubuh yang kaku

Langkahnya yang pelan beriringan dengan suara deru mesin kendaraan yang melintas di persimpangan lampu lalu lintas.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved