Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rusia Ketahuan Campuri Pilpres Amerika Serikat, Arahkan Suara untuk Donald Trump, Joe Biden Emosi

Hubungan Amerika Serikat dengan Rusia kembali tegang, kali ini berada dalam titik yang paling menegangkan pasca lengsernya Donald Trump

Editor: Ilham Yafiz
Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden AS Joe Biden keluar dari Marine One di South Lawn Gedung Putih pada 17 Maret 2021 di Washington, DC. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hubungan Amerika Serikat dengan Rusia kembali tegang, kali ini berada dalam titik yang paling menegangkan pasca lengsernya Donald Trump dari kursi Presiden.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin "akan membayar mahal" menyusul laporan intelijen AS yang mengaitkan Moskow dengan kampanye pengaruh yang berusaha mengarahkan suara pemilih untuk Donald Trump.

Laporan tersebut, yang diterbitkan Kantor Direktur Intelijen Nasional pada Selasa (16/2/2021), menyimpulkan, Moskow berusaha untuk "mendorong narasi pengaruh" yang mencakup klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar terhadap Biden.

"Kepada organisasi media AS, pejabat AS, dan individu terkemuka AS, termasuk beberapa orang yang dekat dengan mantan Presiden Trump dan pemerintahannya," sebut laporan Kantor Direktur Intelijen Nasional, seperti dilansir Al Jazeraa.

Laporan itu menyebutkan, Putin "sadar dan mungkin mengarahkan" kampanye untuk melemahkan Biden dan mendorong Trump.

Sebelumnya, intelijen AS menyatakan, agen Rusia telah berusaha untuk ikut campur dalam Pemilihan Presiden AS 2016 melalui kampanye peretasan dan pengaruh.

Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 17 Maret 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 17 Maret 2021. (Alexey DRUZHININ / SPUTNIK / AFP)

AS diperkirakan akan menjatuhkan sanksi

Dalam wawancara dengan ABC News yang disiarkan pada Rabu (17/2), Biden mengatakan, dia telah memperingatkan Putin akan ada dampak dari campur tangan yang dikonfirmasi.

"Dia akan membayar mahal,” kata Biden kepada George Stephanopoulos dari ABC News, seperti dikutip Al Jazeera.

"Kami berbicara lama, dia dan saya, ketika kami, saya cukup mengenalnya. Dan percakapan dimulai, saya berkata, saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini terjadi, maka bersiaplah,” ujarnya.

Saat ditanya, apakah menurutnya Putin adalah "pembunuh"?

"Iya," jawab Biden.

Biden tidak memerinci dampak apa yang akan Putin hadapi sehubungan dengan laporan campur tangannya dalam pemilihan presiden, meskipun Washington diperkirakan akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Moskow, dilaporkan paling cepat minggu depan.

AS telah menjatuhkan sanksi kepada empat pejabat senior Rusia awal bulan ini atas peracunan dan pemenjaraan politisi oposisi Alexey Navalny di Moskow, yang oleh Rusia dianggap sebagai intervensi yang tidak dapat diterima dalam urusan dalam negerinya.

Pada Rabu (17/3), Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin mengatakan, laporan intelijen AS tentang campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS "sama sekali tidak memiliki dasar dan bukti".

Kremlin memperingatkan, sanksi lebih lanjut akan membahayakan hubungan AS-Rusia.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan, https://internasional.kontan.co.id/news/biden-putin-akan-bayar-mahal-campur-tangannya-dalam-pilpres-as?page=all

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved