Siapa yang Salah? Bak Sinetron, Rumah Tangga Hancur Akibat Mertua Ikut Campur, Berakhir Cerai

“Suamiku menjaganya sambil main HP, dan bapak mertuaku memberi anakku tutup botol mineral,”ungkapnya

“Tanpa mereka awasi, anakku yang berumur 8 bulan menelan tutup botol itu,” sambung Evy.

Sebagai seorang ibu yang panik karena sang anak menangis, ia menanyakan kenapa dengannya.

Lalu, ibu mertua malah memarahkan dirinya karena menanyakan dengan nanda tinggi dan malu di dengar sama tetangga.

“Saya menada tinggi karena terkejut dan kahwatir anak saya kenapa-kenapa,” ungkapnya.

Namun sang suami, kata Evy, ikut memarahkan dirinya dan tidak membela atau menenangkan situasi.

Dari kejadian itu, Evy memilih diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun kepada suami dan kedua mertuanya.

“Karena saya takut, nanti kalau saya bersuara akan memalukan keluarga tersebut dari tetangga,” imbuhnya.

Selama satu minggu suami telah mendiamkannya dan tidak ada pembelaan darinya sebagai kepala rumah tangga.

“Saya memang sudah tidak nyaman dan sabar lagi tinggal satu rumah dengan mertua,” kata Evy.

Ia mengatakan, mertuanya selalu ikut campur, suka mengatur-atur dan disalah-salahkan serta harus mengikuti egonya.

Ketika dirinya dan suami berada di kamar, Evy menanyakan kepadannya kenapa tidak pernah membela dirinya di depan ibu.

“Lalu saya menanyakan kapan kita pindah.

Dan suami menjawab dia membela karena itu orang tuanya,” ungkap Evy.

Lantas, ia menanyakan lagi kepada suaminya, “siapa aku bagimu?”, dengan nada tinggi sambil terisak nangis.