NGERI! Tentara Tembak Mata Bayi, Militer Myanmar Bunuh 114 Warganya
Tentara Myanmar telah membunuh 114 warganya, termasuk di antaranya anak-anak setelah unjuk rasa besar melanda negara itu pada Sabtu (27/3/2021).
Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
"Namun, kami akan terus memprotes. Kami harus berjuang sampai junta jatuh." tambahnya.
Kematian pada hari Sabtu akan membuat jumlah warga sipil yang dilaporkan tewas sejak kudeta menjadi lebih dari 440.
Teror Tentar
Menter Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pembunuhan warga sipil tak bersenjata dan anak-anak menandai titik terendah kondisi politik dan sosial di Myanmar.
" Hal ini selamanya terukir sebagai hari teror dan aib." katanya.
Pemimpin Junta Militer Min Aung Hlaing tidak memberikan komentar apa pun terkait aksi brutal tentara tersebut.
Ia hanya menyampaikan bahwa akan segera dilakukan pemilihan umum untuk menstabilkan kondisi di Myanmar.
Namun pernyataan itu tidak disertai dengan penjelasan tentang jadwal waktu pelaksanaan Pemilu itu sendiri.
“Tentara berupaya untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi,” katanya dalam siaran langsung di televisi pemerintah.
Min Aung Hlaing juga menyebutkan, mereka mengambil alih kekuasaan di Myanmbar karena pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi penuh dengan kecurangan.
Tudingan itu sendiri, sebelumnya telah dibantah oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional Myanmar.
Sementara itu, Aung San Suu Kyi yang keluar sebagai pemenang pada pemilu lalu, saat ini ditahan oleh pihak militer di lokasi yang dirahasiakan.
Selain itu, Aung San Suu Kyi juga ditahan tokoh lain di partainya.
( Tribunpekanbaru.com / Rinal Sagita )
