Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jumlah Kasus Melonjak, India Berlakukan Sistem Antrean untuk Kremasi Pasien Covid-19 Meninggal

Tidak hanya itu, krematorium India memberlakukan sistem antrean tiket, demi memenuhi lonjakan kebutuhan kremasi korban gelombang kedua Covid-19.

Editor: Sesri
AFP
petugas mengkremasi korban covid19 di India. Di negara ini, ribuan orang tewas setiap hari karena terinfeksi virus corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hadapi gelombang kedua Covid-19, India harus menggunakan lahan parkir atau lahan terbuka lainnya untuk krematorium.

Tidak hanya itu, krematorium India memberlakukan sistem antrean tiket, demi memenuhi lonjakan kebutuhan kremasi korban gelombang kedua Covid-19.

Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus Covid-19 harian baru di India telah berulang kali memecahkan rekor global.

Di saat yang sama ribuan kematian baru setiap hari tercatat.

Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan kremasi, sebagai ritus kematian standar dalam agama Hindu, yang dominan dalam masyarakat India.

Krematorium yang kewalahan terus tertekan, meski layanan ini sudah bekerja nyaris 24 jam.

Staf di krematorium Seemapuri di New Delhi baru-baru ini mendirikan beberapa platform pembakaran ekstra di tempat parkir untuk memenuhi permintaan yang mengejutkan, menurut laporan Insider.

"Sebelum pandemi, kami biasa mengkremasi delapan hingga 10 orang sehari. Sekarang, kami mengkremasi 100 hingga 120 sehari,” ujar Jitender Singh Shunty, kepala krematorium Seemapuri, kepada CNN.

Krematorium sangat sibuk, sehingga keluarga yang datang dengan kerabat yang sudah meninggal sekarang diminta untuk mengambil tiket.

Mereka harus bergabung dalam antrean untuk menunggu giliran pembakaran.

Di kota Gurgaon, di negara bagian Haryana utara, staf di krematorium Madanpuri juga mengubah tempat parkir menjadi tempat kremasi sementara pada Senin (3/4/2021), menurut laporan The Times of India.

"Kami hanya memiliki ruang untuk mengkremasi 30 jenazah pada waktu tertentu. Kami terpaksa mendirikan 10 platform di area parkir," kata seorang juru kunci di krematorium kepada surat kabar tersebut.

Di sebuah krematorium besar di negara bagian Gujarat bagian barat, beberapa bagian logam dilaporkan mulai meleleh karena sudah dipakai begitu lama.

Dalam upaya membantu krematorium yang meluap, pihak berwenang di New Delhi juga membangun situs kremasi darurat di taman umum kota.

The Hindu melaporkan Krematorium Sarai Kale Khan juga telah menyiapkan 20 tumpukan kayu kremasi baru.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved