Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Israel Serang Palestina

KEJAM! Israel Bombardir Gaza dengan 450 Rudal, Wanita Hamil Tewas Bersama 4 Anak

Israel menerbangkan 160 pesawat dan menembakan 450 rudal yang berisi bahan peledak seberat 80 ton untuk memborbardir kawasan Jalur Gaza

Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
AFP
rudal Israel menghantam dan membakar sebuah gedung di jalur Gaza pada Jumat (14/5/2021) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Militer Israel menerbangkan 160 pesawat dan menembakan 450 rudal yang berisi bahan peledak seberat 80 ton untuk memborbardir kawasan Jalur Gaza, Palestina pada Jumat (14/5/2021) dinihari.

Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Israel National News pada Jumat (14/5/2021) aksi brutal dan kejam dari tentara Israel itu dilakukan hanya dalam hitungan 35 menit.

Dalam rentang waktu itu, dengan sadistis 450 rudal tak henti menghujani Palestina.

Akibat serangan kejam Israel itu, korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 119.

Dilansir Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Daily Sabah,

korban tewas termasuk 28 anak-anak dan 15 wanita, sementara lebih dari 620 orang telah terluka hingga saat ini.

Salah seorang korban tewas adalah Rafat Tanani, seorang wanita yang tengah hamil tua.

Wanita yang berdomisili di Jalur Gaza utara, tewas meregang nyawa bersama empat anaknya setelah pesawat tempur Israel menembakan rudal ke kediamannya.

Sadallah Tanani, saudara dari Rafat Tanani mengatakan, keluarganya dihapus dari daftar penduduk tanpa peringatan.

“Itu adalah pembantaian. Perasaan saya tak terlukiskan, ”katanya.

Sementara itu, pihak berwenang di Israel, mengatakan tujuh orang Israel telah tewas akibat serangan balasan dari jalur Gaza.

Tak puas dengan serangan udara, Israel berencana akan melakukan melakukan invasi darat ke kawasan Gaza.

Saat ini, militer Israel telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza dan menyiagakan 9.000 tentara.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan, ia akan melakukan tindakan apa pun untum memberangus kelompok perlawasan Palestina HAMAS dari Jalur Gaza.

"Kami sedang melakukan itu, dan kami akan terus melakukannya dengan kekuatan besar." katanya dengan arogan.

Konflik di kawasan Gaza sebenarnya adalah letupan atas arogansi dan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.

Perlawanan yang dilakukan oleh HAMAS dari jalur Gaza merupakan eskalasi atas tindakan brutal tentara Israel di masjdi Al Aqsa sepanjang bulan Ramadhan dan terakhir, 

pencaplokan sejumlah rumah warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu.

Pengusiran itu memicu solidartias warga Palestina di daerah-daerah lain.

Mereka menilai, penguasa Israel telah bertindak teramat semena-mena dengan mencaplok kawasan yang menjadi pemukiman warga Palestina sejak beratus-ratus tahun silam.

Israel sendiri mencaplok kawasan Sheikh Jarrah untuk dijadikan sebagai kawasan pemukiman bagi kelompok sayap kanan Isrel.

Tidak hanya itu, kekejaman Israel juga berlangsung di kompleks masjid Al Aqsa Yerusalem. Kawasan yang menjadi situs suci bagi umat Islam sedunia.

Ketegangan di Yerusalem telah berkobar menjadi gangguan terburuk di kota itu.

Pemicunya adalah aksi polisi anti huru hara Israel yang mengusir umat Islam hari masjid Al Aqsa pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Sejak saat itu, bentrok tak bisa dihindari di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Akibatnya, lebih dari 700 warga Palestina terluka.

Atas tindakan itu, kelompok HAMAS pun bereaksi dan memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks masjid dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980,

suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

( Rinal Sagita / Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved