Pantesan Israel Brutal, Profesor Ini Sebut Israel Hanya Kenal Bahasa Ini, Tak Peduli Lagi Diplomasi
Profesor yang juga seorang pengamat militer ini mengatakan tidak kaget lagi jika Israel kembali menyerang Palestina.
Sementara, korban luka mencapai lebih dari 1.225 jiwa.
Husein juga menceritakan, ada kemungkinan besar korban-korban akan terus bertambah.
"Belum terlihat ini akan berakhir dan kemungkinan korban-korban ini masih terus bertambah dan masih ada korban-korban yang sedang dievakuasi dari dalam reruntuhan," ungkapnya.
PM Israel Berjanji Lanjutkan Serangan
Sepekan sejak ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat, desakan dari berbagai negara untuk mengakhiri konflik bermunculan.
Berbagai negara telah mengecam aksi saling serang yang terjadi di Jalur Gaza oleh organisasi Islam Palestina, Hamas dan tentara Israel.
Seperti Inggris yang mendesak kedua kubu segera melakukan de-eskalasi atas ketegangan yang terjadi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar komunitas internasional memberi Israel pelajaran atas tindakannya kepada Palestina.
Terbaru, Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Joe Biden prihatin atas kematian di kedua sisi.
Biden juga menyerukan agar wartawan dilindungi, setelah gedung yang menjadi kantor bagi sejumlah media asing hancur oleh roket Israel pada hari ini.
Selain menghubungi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Biden juga berbicara dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas untuk pertama kalinya sejak menjabat.
Melalui sambungan telepon, Biden mengaku akan berkomitmen untuk memperkuat kemitraan AS-Palestina.
Kepada dua pimpinan negara yang tengah berseteru itu, Biden menyebut akan tetap berkomitkan menemukan solusi untuk mengakhiri konflik.
Meski desakan untuk mengakhiri konflik bermunculan, Netanyahu seakan tidak peduli.
Pada Sabtu (15/5/2021) malam, Netanyahu justru berjanji untuk tetap melanjutkan serangan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kelakuan-tentara-israel-keterlaluan-memperlakukan-pria-tua-palestina-1-september-2020.jpg)