Bikin Malu Saja, Pegawai RS Ini Kepergok Lakukan Hal yang Tak Diduga-duga. Aksinya Terekam CCTV
Bikin malu saja, pegawai RS ini kepergok lakukan perbuata yang tak diduga-duga. Aksinya yang tak sopan terekam CCTV pula.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Perangai pegawai rumah sakit ini memang tidak layak untuk dicontoh. Ibarat sebuah ungkapan, ia justru berbahagia di atas penderitaan keluaarga pasien.
Bahkan aksinya yang juga terbilang konyol ini jelas terekam CCTV. tampak pegawai RS dengan jenis kelamin wanita ini berjalan dan melakukan sesuatu
Kejadian tersebut berlangsung di sebuah rumah sakit. DImana korbannya adalah pasien Covid-19.
Sang petugas RS melakukan perbuatan ini kepada korban yang dinyatakan sudah meninggal dunia.
Seorang pegawai rumah sakit Inggris di bangsal Covid-19 ketahuan mencuri kartu ATM pasien meninggal, untuk membeli kripik dan permen.
BBC pada Jumat (11/6/2021) melaporkan, pelaku bernama Ayesha Basharat (23).
Ia mencuri kartu ATM wanita berusia 83 tahun setelah dia meninggal pada 24 Januari di Rumah Sakit Heartlands, Birmingham, menurut keterangan Polisi West Midlands.
Dia menggunakan kartu itu 17 menit setelah waktu kematian pasien dicatat, kata Pengadilan Birmingham Crown.
Kartu ATM itu digunakannya untuk melakukan enam pembelian masing-masing 1 pounds (Rp 20.000) di mesin penjual otomatis rumah sakit menggunakan tombol nirsentuh, kata polisi.
Basharat melakukan pembelian serupa di kemudian hari dan mencoba lagi dua kali ketika kembali bekerja pada 28 Januari.
Pihak kepolisian melanjutkan, kartu tersebut kemudian diblokir dan Basharat ditangkap saat jam kerjanya dengan kartu ATM pasien yang masih dia bawa.
WEST MIDLANDS POLICE via BBC Ayesha Basharat (23), pegawai rumah sakit pelaku pencurian kartu ATM pasien meninggal Covid-19 di Rumah Sakit Heartlands, Birmingham, Inggris.
Polisi berkata, Basharat mengaku menemukan kartu itu dan mengira kartunya sendiri padahal warnanya berbeda.
Dia juga melanggar aturan rumah sakit tentang pasien yang kehilangan barang.
Basharat dari Farm Road, Birmingham, kemudian dijatuhi dua hukuman penjara masing-masing lima bulan, tetapi ditangguhkan selama 18 bulan.
