Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Israel Ingin Kerjasama dengan Negara Muslim, Jelaskan Duduk Persoalan Konflik dengan Palestina

Karni mengatakan, kritikan yang dilontarkan tiga negara mayoritas Muslim tersebut "tidak jujur dan tak berdasar".

KATA KHATIB / AFP
Api mengepul dari serangan udara Israel di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 11 Mei 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mei lalu, Israel terlibat perang terbuka dengan Palestina dan Hamas.

Peristiwa ini lantas menyedot perhatian dunia.

Setalah menyepakati gencatan senjata, kini Israel menyatakan ingin bekerjasama dengan negara muslim.

Bahkan, Israel menyatakan ingin menjalin hubungan dengan Indonesia.

Dan juga  negara Muslim lain di Asia Tenggara.

Keinginan itu disampaikan Duta Besar Israel untuk Singapura.

Baca juga: Suami Kaget Dapat Kiriman Video Syur Istri dengan Pria Selingkuhan, Diduga Sengaja Direkam

Baca juga: Sadar Harga Locatelli Naik Usai EURO, Juventus Banting Stir: Bidik Gelandang PSG

Melansir Reuters Kamis (17/6/2021), selain Indonesia, negara-negara mayoritas muslim lainnya yang dimaksud oleh Karni.

Seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Ketiga negara mayoritas muslim tersebut diketahui mengecam keras serangan Israel ke Gaza.

Serangan udara pada 11 Mei itu menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, dan diklaim balasan karena Hamas menyerang lebih dahulu.

Ketiganya bereaksi dengan melontarkan kecaman tegas, dan mendesak PBB bergerak dan menghentikan kampanye militer tersebut.

Baca juga: Sosok Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Jadi Otak Pembantaian Ribuan Orang

Baca juga: AWAS! Virus Corona Delta Cepat Menyebar dan Mematikan, Ini Gejalanya

Seperti diketahui, Indonesia, Malaysia, dan Brunei hingga kini tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Ketiga negara tersebut berulang kali meminta Tel Aviv untuk berhenti menduduki tanah Palestina.

Selain itu, ketiganya juga meminta adanya solusi dua negara berdasarkan perbatasan sebelum Perang Enam Hari tahun 1967.

Karni mengatakan, kritikan yang dilontarkan tiga negara mayoritas Muslim tersebut "tidak jujur dan tak berdasar".

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved