Kisah Inspiratif
Kisah Inspiratif di Riau: Raup Jutaan Rupiah dari Kerajinan Tempurung Kelapa, Ubah Sampah Jadi Uang
Kisah Inspiratif dari Riau ini adalah Kisah putra Riau bernama Adri Adnan yang berhasil meraup jutaan rupiah dari kerajinan tempurung kelapa
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
Bahkan orang orang yang datang ke kami meminta dibuatkan sesuatu kerajinan dari tempurung demgan model yang mereka inginkan," terangnya.
Dari sinilah kemudian, dengan peralatan yang ada serta lahan di rumahnya Ardi kemudian membuka bengkel kerajinan yang diberikan nama S&Z Coconut Art.
"Alhamdulillah meskipun bekerja sendiri dalam menyiapkan kerajinan ini banyak permintaan pembeli yang bisa kami penuhi," tambahnya.
Namun saat pandemi Covid 19 Bengkalis usaha yang dirintis Ardi sejak beberapa tahun terakhir mulai lemah pemesanan diawal 2021 lalu.
Ini dikarenakan kondisi pandemi mempengaruhi perekonomiaan masyarakat.
Menilai kondisi saat itu Ardi mulai berfikir harus melakukan inovasi agar tidak mati dan menyerah pada kondisi pandemi.
Satu diantaranya dirinya terus mengembangkan kerajinan tangan tempurung dengan menbuat beberapa model sesuai dengan konsep yang diinginkannya.
"Saya terus membuat kerajinan yang saya perkirakan disukai banyak orang, selain itu saya juga mencoba mengikuti selera masyarakat apa kira kira yang disukai dan saya buat hasilnya terus diposting untuk menarik peminat," terang Ardi.
Sudah banyak hasil kerajinan yang dibuat Ardi, baik dari idenya sendiri maupun dari permintaan pembelinya.
Diantaranya mulai lampu tidur, lampu teras, lampu ruang tengah tempat tisu, jam dinding, miniatur sepeda, bros jilbab, pelakat, pin nama dan berbagai model lainnya yang semuanya berbahan dasar tempurung.
"Belakangan yang paling laris pesanan saat menjelang lebaran yakni tempat tisu dari tempurung dengan berbagai model.
Saking banyaknya lebaran kemarin sampai tidak semua permintaan dipenuhi karena keterbatasan waktu," katanya.
Hasil kerajinan tempurung ini dijualnya dengan harga paling murah sekitar seratus ribu rupiah sampai dengan harga yang paling mahal sekitar empat ratus ribu rupiah.
"Kalau harga ini tidak ditentukan dari besar kecilnya kerajinan yang kita buat tergantung dari tingkat kerumitan juga, bisa saja yang kecil barangnya sedikit malah karena rumit mengerjakannya," kata Ardi.
Dalam sebulan pihaknya bisa mendapatkan omset sekitar tiga jutaan rupiah keatas.
