Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ternyata Inilah Kepanjangan dari Kelompencapir yang Dibentuk Harmoko saat Soeharto jadi Presiden RI

Masih ingat dengan Kelompencapir. Ternyata inilah kepanjangannya. Program ini snegaja dibentuk oleh Harmoko saat presiden Soeharto menjabat

Editor: Budi Rahmat
kompas
Mendiang Harmoko yang pernah menjabat Menteri Penerangan dan jadi pencetus program Kelompencapir 

Saat menjabat sebagai Ketua DPR/MPR periode 1997-1999 dirinya mengangkat Soeharto selaku presiden untuk masa jabatannya yang ke-7.

Namun dua bulan kemudian Harmoko pula meminta Soeharto untuk turun dari jabatan. Momen itu juga diwarnai dengan gerakan rakyat dan mahasiswa yang menuntut reformasi.

Dikutip dari Kompas.com, pengangkatan kembali Soeharto saat itu sebagai Presiden RI ditandai dengan adanya Sidang Paripura ke-V pada 11 Maret 1998.

Namun ada kejadian langka terjadi, yakni saat patahnya palu sidang.

"Begitu palu sidang saya ketukkan, meleset, bagian kepalanya patah, kemudian terlempar ke depan...," ungkap Ketua DPR-MPR periode 1997-1999 Harmoko dalam buku Berhentinya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Harmoko.

Rupanya kejadian tersebut begitu dimaknai oleh Harmoko, hingga tak bisa dilupakan.

Setelah terpilih lagi menjadi Presiden untuk ketujuh kalinya, Soeharto dihadapkan dengan aksi-aksi demonstrasi besar menentang pemerintahan.

Baca juga: VIDEO - Bus PO Sambodo Terguling di Tikungan Harmoko Muba, Tiga Warga Sumbar Meninggal Dunia

Mahasiswa Universitas Trisakti menuntut reformasi pada 12 Mei 1998. Aksi demonstrasi ini kemudian berujung tragedi.

Hingga akhinya 2 bulan lebih tepatnya 70 hari setelah diangkat menjadi Presiden RI kembali, Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya.

Palu Patah

Menurut Arwan Tuti Artha, penulis buku Dunia Spritual Soeharto, patahnya kepala palu di Sidang Paripura MPD ke-V memberi isyarat patahnya perjalanan Pak Harto di tengah jalan.

Harmoko dikenal sebagai sosok orang dekat sekaligus tokoh yang meminta Soeharto agar mundur dari jabatan presiden pada masa krisis moneter 1998.

Berkarir sebagai jurnalis hingga menjadi politikus terkenal bangsa Indonesia. Jejak pergulatannya di dunia wartawan selama 23 tahun mengantarkannya menjadi menteri penerangan zaman Presiden Soeharto.

Saat menjadi Ketua MPR RI Harmoko pernah meminta Soeharto mundur dari jabatan presiden karena desakan rakyat Indonesia kala krisis ekonomi moneter.

Harmoko juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dari tahun 1993 selama 5 tahun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved