Negara Kacau, Presidennya Dibunuh, Warga Disebut Belum Dapat Vaksin, Tapi Covid-19 di Haiti Menurun
Presidennya dibunuh, belum dapat vaksin. Namun kasus covid-19 di Haiti justru dillaporkan alami penurunan. Apa yang terjadi
TRIBUNPEKANBARU.COM- Sebuah laporan mengatakan bahwa kasus Covid-19 di benua Amerika justru mengalami lonjakan yang begitu tinggi.
Angka kematian juga paling banyak disumbang oleh Benua Amerika.
Namun ada sebuah fakta yang cukup menarik.
Haiti, jadi contoh yang bagus. Negara yang dilanda kekacauan setelah Presiden Jovenel Moïse dibunuh di rumahnya ini, mengalami sedikit penurunan kasus virus corona setelah melonjak secara berkelanjutan.
Padahal, negara ini belum menerima dosis vaksinasi apa pun.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Dunia:3,25 Milliar Dosis Vaksin Sudah Diberikan, Kapan Corona Berakhir?
Baca juga: Bukti Nyata Keganasan Corona, Jenazah Pasien Covid-19 Menumpuk Di Rumah Sakit Di Jombang Viral
Namun secara keseluruhan yang terjadi di Benua Eropa mendapat sorotan dari Pan American Health Organization (PAHO)
Meskipun terjadi penurunan keseluruhan kasus dan kematian akibat Covid-19 di Benua Amerika, pekan lalu, wilayah tersebut menyumbang lebih dari setengah kematian global akibat Covid-19.
Data Pan American Health Organization (PAHO) yang dilansir Al-Jazeera menyebut, kematian akibat Covid-19 kebanyakan terjadi akibat tidak adilnya layanan kesehatan serta vaksin yang tidak merata.
Direktur PAHO Carissa Etienne mengatakan pada Rabu (7/7/2021) bahwa hal ini bisa menjadi masalah yang serius.
“Ini adalah tanda yang jelas bahwa jumlah korban pandemi di benua ini terus menghancurkan keluarga dan komunitas, bahkan ketika bagian dari wilayahnya sudah mendapat beberapa bantuan,” kata Etienne.
Menurut angka PAHO, seperempat orang di wilayah Amerika telah sepenuhnya divaksinasi, dan setidaknya 600 juta dosis telah diberikan.
Sementara, 67 persen orang dewasa telah menerima setidaknya satu suntikan vaksinasi di Benua Amerika.
Padahal di beberapa negara, khususnya di Amerika Tengah, belum ada kemajuan yang berarti dalam kampanye vaksinasi mereka.
“Kita tak bisa memungkiri fakta bahwa negara yang sangat terkena dampak pandemi mampu membalikkan keadaan, tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap ketidakadilan yang mencolok dalam akses vaksin di benua ini,” kata Etienne.
Haiti, jadi contoh yang bagus. Negara yang dilanda kekacauan setelah Presiden Jovenel Moïse dibunuh di rumahnya ini, mengalami sedikit penurunan kasus virus corona setelah melonjak secara berkelanjutan.
Padahal, negara ini belum menerima dosis vaksinasi apa pun. Peningkatan kekerasan baru-baru ini juga semakin menantang respons terhadap pandemi.
Baca juga: Waspada, Riau Termasuk di Antaranya, Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk 9 Provinsi di Luar Jawa
Baca juga: Inilah 7 Provinsi di Luar Jawa yang Diancam Corona Varian Delta, Menkes: Saya Sudah Minta Segera WGS
Selanjutnya, PAHO juga mengatakan bahwa sekitar 24 juta dosis telah diberikan di seluruh wilayah melalui mekanisme berbagi COVAX. Tetapi sebenarnya vaksin yang dibutuhkan masih banyak.
“Jutaan orang di Amerika Latin dan Karibia masih belum tahu kapan mereka akan mendapat kesempatan untuk diimunisasi,” kata Etienne.
Seperti diketahui, lebih dari 600.000 orang meninggal karena Covid-19 di Benua Amerika, lebih banyak daripada negara lain mana pun di dunia.
Ini diambil menurut penghitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins.
Meski begitu, tingkat kematian terus menurun sejak negara itu membuat kemajuan besar dalam kampanye vaksinasi awal tahun ini.
Demikian informasi terkait dengan pendmei covid-19 yang terjadi di Benua Amerika. (*)
Sumber Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasien-positif-covid-19-di-new-delhi-india.jpg)