UEFA Nilai EURO 2020 Tidak Adil, Banyak Penggemar yang Dirugikan Gara-gara Ini
UEFA menilai pelaksanaan EURO 2020 tidak adil. Banyak sekali penggemar yang dirugikan. Setelah dikaji, ternyata inilah penyebabnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- UEFA membeberkan penggemar banyak yang dirugikan pada gelaran EURO 2020 tahun 2021.
Sebab ada beberapa negara yang diuntungkan hingga mereka bisa lolos ke babak yang lebih tinggi dibandingkan negara lainnya.
Salah satu yang mendapat sorotan adalah Inggris.
The Three Lions enam kali menjadi tuan rumah dalam EURO 2020 ini.
Termasuk pada partai puncak nanti menghadapi Italia.
Baca juga: Jadwal Final EURO 2020, Italia vs Inggris, Adu Kuat Fisik dan Skill, Azzurri Diunggulkan Berkat Ini
Baca juga: Pertandingan Inggris vs Denmark Bermasalah, UEFA Turun Tangan, Final EURO 2020 Bagaimana Nasibnya,
Inggris akan bermain di Stadion Wembley kota London.
Kenyataan tersebut sangat menguntungkan Inggris. Makanya mereka bisa melaju ke partai puncak sejauh ini.
Selain tentunya kemampuan negara tersebut dalam melakoni setiap pertandingan.
Namun UEFA memandang bahwa INggris sangat diuntungkan karena mereka banyak bermain di markasnya sendiri.
Kenyataan yang membuat UEFA akan mengatur lagi terkait dnegan tuan rumah pertandingan EURO
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyebut gelaran EURO 2020 yang menggunakan sistem multi-kota sebagai tuan rumah tidak adil.
EURO 2020 memang menggunakan sistem yang sama seperti edisi sebelumnya, EURO 2016, yakni putaran final yang diikuti 24 tim dan babak gugur dimulai dari 16 besar.
Namun, ada yang berbeda antara EURO 2016 dengan Piala Eropa kali ini terkait tuan rumah penyelenggara,
Pada gelaran EURO 2016, Prancis menjadi tuan rumah tunggal dan menyediakan 10 stadion untuk menggelar seluruh pertandingan.
Sementara dalam gelaran tahun ini, EURO 2020 menggunakan sistem tuan rumah multi-kota, yang berarti tidak hanya satu negara yang menjadi tuan rumah partai Piala Eropa.
