Gubernur Riau Syamsuar Geram,Truk Besar Sebabkan Jalan Rusak di Inhu dan Inhil, Apa Upaya Pemprov?
Gubri Syamsuar geram dan kesal melihat banyaknya truk besar yang melintas di ruas jalan raya yang menghubungkan Inhu dan Inhil
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar geram dan kesal melihat banyaknya truk besar yang melintas di ruas jalan raya yang menghubungkan dua kabupaten, Indragiri Hiril (Inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu).
Truk Over Dimensi dan Over Load (ODOL) tersebut diduga kuat penyebab rusaknya jalan di wilayah tersebut.
"Truk-truk yang kelebihan tonase ini kita sudah lakukan koordinasi dengan balai Kementerian Perhubungan, kiranya kendaraan Odol itu dipotong," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Jumat (16/7/2021).
Sejumlah ruas jalan yang ditinjau tersebut terdapat di tiga titik berbeda. Yakni di jalan lintas Tempuling-Teluk Kiambang di Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling. Jalan lintas Rengat-Tembilahan tepatnya di Kuala Cenaku. Kemudian di lintas di Air Molek inhu.
Khusus di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan, kerusakan jalan disebabkan truk muatan berlebihan atau Over dimension and overload (Odol).
Truk Odol ini menjadi penyebab kerusakan jalan, khususnya di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan yang tanahnya berkondisi rawa.
Terlebih badan jalan yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), menjadi jalan labil karena muatan berlebihan.
Karena itu, Gubri mengaku sudah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan menindak kendaraan yang tidak sesuai aturan.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) terkait abrasi Sungai Indragiri yang mengakibatkan jalan lintas Rengat-Tembilahan di Kuala Cenaku longsor.
Gubri Syamsuar mengatakan koordinasi itu guna mendapatkan solusi terkait abrasi yang setiap tahun menggerus badan jalan.
Sehingga jalan lintas Rengat-Tembilahan kerap mengalami kerusakan.
"Kita sudah sharing dengan BWSS. Artinya jika penanganan abrasi itu tidak ada anggaran di Kementerian PU kita yang akan mengerjakan. Sebab kondisi itu tidak bisa dibiarkan begitu saja," katanya.
Bahkan Gubri juga sudah meminta dengan Bupati Indragiri Hulu agar posisi jalan yang terlalu berdekatan dengan Sungai Indragiri dapat digeser.
"Jadi posisinya tidak lagi di pinggir sungai. Kalau tetap kita pertahankan di situ, kita khawatir jalan akan mengalami longsor terus," ujarnya.
Selain itu, Gubri Syamsuar juga mengungkapkan, pada tahun ini Pemprov Riau akan membangun pelebaran jalan dua jalur di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu.
Pelebaran jalan sepanjang 2,15 kilometer.
Gubri mengatakan, pelebaran jalan dua jalur di Air Molek ini sebagai tindak lanjut harapan masyarakat.
Pasalnya, lalu lintas di daerah cukup padat, sehingga sering terjadi kemacetan dan kecelakaan.
"Jalan ini kan di dalam kota Air Molek, jadi untuk mengurangi kecelakaan ini salah satu usaha masyarakat di sini meminta agar jalan dibangun dua jalur. Sehingga diharapkan yang pertama keindahan kota, dan mengurangi angka kecelakaan di wilayah Air Molek," ujarnya.
Lebih lanjut Gubri menjelaskan, pelebaran jalan Air Molek ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau sebesar Rp31 miliar.
"Tahun ini anggaran pelebaran jalan Air Molek kita siapkan lebih kurang sebesar Rp31 miliar dengan panjang jalan 2 Km lebih," ujar mantan Bupati Siak dua periode ini.
Gubri menyatakan, pelebaran jalan Air Molek tahun ini merupakan lanjutan tahun sebelumnya, dan tahun depan akan kembali dianggarkan.
"Jadi pembangunan pelebaran jalan ini bertahap. Ini sudah ada yang dikerjakan tahun 2020, dilanjutkan tahun 2021 dan tahun depan juga masih ada," katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )