Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Makin Gila, Epidemiolog Ungkap Tanggal Puncak Corona di Indonesia, 'Titiknya di Jawa, Madura, Bali'

Sekira 2 minggu setelahnya, lanjut Dicky, Indonesia akan mencapai angka tertinggi dari kasus kematian, yang bisa lebih dari 2.000 kasus dalam sehari.

Editor: Muhammad Ridho
Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Suasana di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, yang sudah mulai dioperasikan khusus untuk jenazah Covid-19, Minggu (28/3/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pandemi covid-19 masih menghantui.

Malah kini semakin gila.

Semakin banyak yang terpapar.

Tak sedikit yang meninggal dunia.

Seolah belum tahu kapan virus ini akan berakhir.

Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University, Australia, memprediksi Indonesia bakal mengalami puncak kasus infeksi Covid-19 pada Agustus 2021.

Dicky mengatakan, kemungkinan di awal Agustus Indonesia akan mengalami beban di layanan fasilitas kesehatan, khususnya di Jawa dan Bali, yang merupakan episentrum penyebaran.

“Saat ini kita dalam hitungan terakhir, tidak jauh dari hari ini kita akan mencapai puncak dari kasus infeksi."

"Kemudian, mungkin 3 hingga 4 hari kemudian di awal Agustus, masih antara tanggal 3 hingga 4 Agustus, beban terbesar di fasilitas kesehatan akan dialami,” kata Dicky kepada Tribunnews, Minggu (25/7/2021)

“Kalau kita bicara puncak, kondisi episentrumnya ya di Jawa, Bali, dan Madura, bebannya akan terasa di situ,” tuturnya.

Sekira 2 minggu setelahnya, lanjut Dicky, Indonesia akan mencapai angka tertinggi dari kasus kematian, yang bisa lebih dari 2.000 kasus dalam sehari.

Namun, puncak itu baru hanya diketahui di Jawa, Bali, dan Madura. Sehingga, perlu ada perhatian dan upaya mitigasi juga di luar Jawa dan Bali.

Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga menurut Dicky pola kurva berikutnya dipengaruhi pola kondisi di pulau besar lainnya.

Ilustrasi virus corona (Covid-19).
Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik.com)

Sehingga, persiapan mitigasi penanganan pandemi juga dibutuhkan di luar Pulau Jawa, Bali, dan Madura.

“Supaya apa yang terjadi di Jawa tidak terjadi di luar Jawa,” ucap Dicky.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved