Pekanbaru PPKM Level IV
Pemko Pekanbaru Angkat Tangan, Wali Kota Akui Tak Punya Anggran PPKM Level IV Pekanbaru
Pemerintah Kota Pekanbaru angkat tangan, akui tak punya anggaran khusus untuk menerapkan PPKM Level IV Pekanbaru.
Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah Kota Pekanbaru angkat tangan, akui tak punya anggaran khusus untuk menerapkan PPKM Level IV Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengakui jika Pemerintah Kota Pekanbaru belum punya anggaran khusus untuk membantu masyarakat terdampak dalam PPKM level 4 ini.
Saat ini belum ada anggaran khusus untuk bantuan sosial atau bansos seperti PSBB silam.
Pemerintah kota masih fokus menyalurkan bantuan yang terprogram di Kementrian Sosial RI. Penyaluran bantuan berupa beras ini dari Bulog.
Bantuan beras ini segera disalurkan ke masyarakat. Sedangkan bantuan khusus dari pemerintah kota belum ada dalam PPKM level 4 ini.
"Bantuan yang dari pemerintah kota belum, yang seperti PSBB lalu pemerintah kota belum," paparnya, Senin (26/7/2021) sore.
Menurutnya, pemerintah kota masih fokus dalam menyediakan dana dalam penanganan covid-19. Dana ini untuk penyediaan obat dan kebutuhan mendesak selama PPKM level 4.
Kebutuhan anggaran untuk PPKM ini tentu butuh anggaran tidak sedikit. Satu pekan pelaksanaan PPKM cukup besar untuk operasional tim gabungan.
"Kita juga siapkan anggaran untuk penanganan medis covid-19 dan layanan pendukungnya, begitu juga untuk tenaga medis," paparnya.
Pengusaha Minta Keringanan Pajak
Pekanbaru hari ini sudah mulai memberlakukan PPKM Level IV, pembatasan kegiatan diberlakukan.
Pusat perbelanjaan atau Mal di Kota Pekanbaru sudah mulai tutup atau hanya melakukan buka terbatas.
Pantauan Tribun di Mal SKA Pekanbaru hanya hypermart, apotik dan tenant makanan saja yang buka, begitu juga di Mal Pekanbaru dan Living World.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Riau Rienty Masriel mengatakan sehubungan dengan surat edaran tersebut pusat perbelanjaan tentu akan mengikuti keputusan pemerintah tersebut.
"Tetapi kami sangat berharap untuk pusat perbelanjaan bisa beroperasional karena kami telah menerapkan prokes yang sangat ketat, karena dengan tutupnya pusat perbelanjaan ini sangat besar efeknya terhadap pelaku usaha dan juga ribuan karyawan yang bekerja di pusat-pusat perbelanjaan," ujar Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Riau Rienty Masriel
