Kasus Covid 19 di Siak Melonjak, Pemkab Siak Terapkan PPKM Level 3

Sejak 26 Juli 2021 kemarin, pemerintah telah menetapkan Siak sebagai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Foto: Dua orang remaja putri menyewa becak wisata di pelataran parkir masjid Sultan Syarief Hasyim, Siak Sri Indrapura, Jumat (14/5/2021). Siak menerapkan PPKM Level 3 setelah kasus positif terus melonjak 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Siak melonjak secara signifikan dalam 3 hari terakhir. Pemkab Siak menerapkan PPKM level 3.

Juru Bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Siak L Budhi Yuwono menjelaskan, dengan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19, Kabupaten Siak saat ini berstatus zona orange.

Sejak 26 Juli 2021 kemarin, pemerintah telah menetapkan Siak sebagai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Aturan di masa PPKM level 3 cukup ketat. Acara resepsi pernikahan dibatasi sebanyak 25 persen saja dan tidak ada hiburan musik.

Rumah makan hanya boleh diisi oleh pelanggan 25 persen dari kapasitas ruangannya.

“kegiatan-kegiatan yang mengerahkan massa dibatasi, dan petugas tidak bisa ditawar dalam hal ini," tegas Budhi.

Baca juga: Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Bansos di Siak Masih Berkutat Pada Pemeriksaan Saksi

Baca juga: Siak Dapat 103 Paket dari Kemenkum HAM untuk Warga Terdampak Covid-19, Kepo Ingin Tahu Apa Isinya?

Data Satgas Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Siak menunjukkan, pada 26 Juli 2021 penambahan kasus positif Covid 19 sebanyak 117 orang, 27 Juli 107 orang dan 28 Juli 127 kasus.

Jumlah ini 127 memecahkan rekor pertambahan kasus per hari di kabupaten Siak selama ini.

“Belum genap sebulan lebih 1.000 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19, pada 28 Juli 2021 adalah rekor tertinggi per day selama Covid-19 melanda Kabupaten Siak," kata Budhi.

Budhi mengatakan, meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Siak merupakan hasil tracking Satgas Covid-19 dan pemerintah kepada orang-orang yang telah dinyatakan positif sebelumya.

Setiap 1 orang positif Covid-19, maka akan ditracking sebanyak 15 orang yang kontak erat dengan pesakit.

“Orang yang dicurigai memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 tersebut akan dilakukan rapid test antigen. Karena rapid test antigen ini akurasinya sampai 95 persen, kemudian baru kita lakukan swab PCR," kata dia.

Budhi juga menjelaskan, saat ini pihak rumah sakit telah menyiapkan tenda untuk menampung pasien yang dirujuk di RSUD.

Di tenda itu dilakukan klasifikasi, antara Orang Tanpa Gejala (OTG) atau dan Orang Dengan Gejala (ODG).

“OTG akan kita arahkan pemulihan ke asrama haji dan jika pasien memiliki keluhan sakit maka akan dirawat inap di RSUD Tengku Rafian Siak," terangnya.

Menurut Budhi, kondisi Covid 19 di kabupaten Siak benar-benar memprihatinkan. Kasus orang meninggal dunia karena Covid-19 secara rata-rata perhari sudah terjadi di Siak.

“Orang Siak yang menderita Covid 19 baik di rawat si kabupaten Siak atau di rumah sakit lainnya ada yang meninggal setiap hari,” kata dia.

Tidak hanya itu, saat ini RSUD Tengku Rafian Siak sudah penuh dan tidak bisa lagi untuk menampung pasien Covid-19.

Pihak Satgas Covid-19 Kabupaten Siak bersama Bupati Siak Alfedri terpaksa mencari tempat alternatif untuk menampung para pasien Covid-19 tersebut.

"Saya kemarin sama pak bupati, sudah mengecek gedung daerah, rencana disana kita akan jadikan tempat penampungan pasien Covid-19. Kalau di sana paling tidak muat 200 tempat tidur, namun saat ini masih menyiapkan tempat tidurnya,” katanya.

Selain gedung daerah, Budhi juga mengaku telah meninjau Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Mempura dan akan mengaktifkan kembali hotel Yasmin untuk pasien.

Selain itu, masih ada cadangan gedung kesenian, yang juga sedang dipersiapkan menampung pasien Covid 19.

Budhi meminta agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan, jika tidak memiliki kepentingan tidak perlu keluar rumah.

“Harusnya di rumah saja, karena sakit ini tidak boleh ditawar-tawar. Tetapi supaya ekonomi kita tidak lumpuh, konsekuensinya kita harus bekerja di luar. Namun kami minta protokol kesehatan harus diterapkan, dengan cara begitu Insyaallah mengurangi potensi terkena Covid 19,” kata dia.

Dari data per tanggal 28 Juli, sudah sebanyak 6.615 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Sebanyak 125 masih dirawat, 5.557 sudah sehat dan dibolehkan pulang, 740 sudah selesai isolasi mandiri dan 193 orang yang meninggal dunia.

( Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved