Kesaksian Anton Saat Melihat Bupati Siak dan Petinggi PT SSL Saling Membentak

Bupati Siak, Dr Afni Z, terlibat adu mulut dengan salah satu petinggi PT Seraya Sumber Lestari (SSL), Paulina

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Foto/istimewa
Foto kolase, Bupati Siak Afni dan Petinggi SSL Paulina 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK- Pertemuan yang digelar untuk mencari solusi konflik lahan di Tumang, Siak, berakhir ricuh. Bupati Siak, Dr Afni Z, terlibat adu mulut dengan salah satu petinggi PT Seraya Sumber Lestari (SSL), Paulina, yang disebut saksi mata menunjukkan sikap arogan dan tidak menghormati kepala daerah.

Ketua Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Hak Hutan dan Tanah Kabupaten Siak, Anton Hidayat yang hadir langsung dalam pertemuan itu, mengungkapkan insiden tersebut bermula saat pertemuan difasilitasi oleh Ketua APHI Riau, Muller Tampubolon. Pertemuan dilangsungkan di Pekanbaru dengan tujuan membahas konflik berkepanjangan antara PT SSL dan masyarakat Tumang yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

Menurut Anton, sejak awal Paulina memperlihatkan sikap dingin kepada Bupati. Ia menolak dokumentasi, berbicara ketus, dan bahkan tidak menyampaikan sapaan hangat. 

“Bahasa tubuhnya sombong, bersedekap tangan, dan nada bicaranya tinggi. Padahal yang diundang itu Bupati, simbol masyarakat Siak,” kata Anton, Senin (25/8/2025).

Ketegangan meningkat ketika Bupati Afni menawarkan jalan tengah berupa restorative justice (RJ) bagi dua warga Tumang yang menjadi tersangka. Kemudian solusi agar lahan tambahan untuk PT SSL tetap bisa dibuka tanpa konflik dan berkeadilan. Namun, Paulina justru membentak dan menunjuk-nunjuk Bupati dengan kalimat kasar.

“Dia bilang, Ibu tau tidak traumanya karyawan kami? Ibu tau tidak kerugian kami? Nada suaranya keras sekali,” ujar Anton.

Mendapat perlakuan itu, Bupati Afni balik menegaskan penderitaan masyarakat Tumang yang sudah berlangsung sejak perusahaan masuk. 

“Tumang itu kampung tua kami dan jadi rusak sejak perusahaan Ibu ada,” ujar Anton menirukan ucapan keras Bupati.

Pertemuan berlangsung kurang dari 15 menit sebelum akhirnya pecah. Paulina, dengan nada tinggi, memukul meja dan meninggalkan ruangan sambil menggerutu,

“Ya sudah tidak penting pertemuan ini,” ujar Paulina diulangi Anton.

Menurut Anton, situasi itu membuat Bupati Afni merasa dihina. 

“Kok begini Pak? Terhina saya. Baru kali ini ada petinggi perusahaan searogan ini,” kata Bupati kepada Muller, sebagaimana diceritakan Anton.

Anton menyebut sikap Paulina sebagai bentuk penghinaan terhadap marwah kepala daerah. 

“Ini bukan hanya konflik bisnis, tapi etika. Tidak pantas memperlakukan Bupati seperti itu. Saya saksi mata langsung dan sangat kecewa,” tegasnya.

Pasca-insiden, Bupati Afni menyatakan akan membawa masalah ini ke Kementerian Kehutanan. Ia bahkan membuka opsi untuk mendesak addendum atau pencabutan izin PT SSL di Siak. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved