Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KKB Papua Terlibat Kontak Tembak, Dua Personel TNI Terkena Tembakan, Situasi Terkini Sudah Kondusif

Kelompok Kriminal Bersenjata, KKB papua terlibat kontak tembak dengan TNI. Dalam kontak tembak tersebut dua orang personel TNI terkena tembakan.

Editor: Ilham Yafiz
facebook@TPNPB
Egianus Kogoya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata, KKB papua terlibat kontak tembak dengan TNI.

Dalam kontak tembak tersebut dua orang personel TNI terkena tembakan.

Dikutip dari Tribunpapua, Minggu (15/8/2021), Letnan Dua (Letda) Rasyid mengatakan jika kini situasi di Distrik Mapanduma, Kabupaten Nduga, Papua mulai berangsur pulih pascapenembakan.

“Sudah aman, namun kami tetap waspada,” kata Rasyid dihubungi melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (14/8/2021).

Diketahui, kontak tembak tersebut terjadi antara TNI dari Yonif 751/VJS dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (13/7/2021).

Dalam kontak senjata tersebut dua personel TNI mengalami luka tembak.

Prajurit yang terluka adalah Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid.

Lettu Sukma terkena rekoset peluru di bagian kepala dan Praka Abdul Hamid tertembak di pinggul sebelah kiri.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono menduga, perbuatan itu merupakan ulah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

“Betul ini kelompok Egianus Kogoya yang tiga hari lalu buat aksi tembak juga terhadap pos TNI di Kampung Yal," kata dia.

Sebelumnya, kontak senjata antara KKB dengan personel TNI terjadi di Kampung Yal, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, pada 6 Juli 2021.

Akibat kejadian tersebut, Praka Sigit mengalami luka tembak di pinggang, Pratu Masmur terluka pada bagian kepala karena terserempet peluru, dan Prada Rudi mengalami luka rekoset di bagian bibir atas. (*)

Terpisah, Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya menyebut kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Mimika cukup kondusif menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-76 yang jatuh pada 17 Agustus 2021 mendatang.

Baca juga: Sukses Lindungi Warga dari KKB Papua, Eks Danjen Kopassus Mayjen I Nyoman Cantiasa Puji Anak Buahnya

"Secara keseluruhan sampai sekarang aman dan terkendali. Semua wilayah kini fokus mempersiapkan diri menyambut HUT RI," kata Letkol Yoga di Timika, Jumat (13/8/2021).

Meski persiapan menyambut HUT RI tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya lantaran Mimika masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV untuk menurunkan penularan kasus COVID-19, namun di berbagai wilayah di Mimika masih tetap digelar lomba menghias gapura dan lainnya.

Di samping itu, kata Dandim, di beberapa tempat juga tengah digelar penyaluran bantuan sosial untuk warga masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 seperti penyaluran BST, BLT Dana Desa, PKH, BPNT, bantuan beras PPKM dan lainnya.

Dandim Mimika menegaskan meskipun situasi keamanan di wilayah Mimika terpantau kondusif namun aparat TNI dan Polri tetap selalu bersiaga mewaspadai potensi terjadinya gangguan keamanan menjelang 17 Agustus tahun ini.

"Pasukan tetap waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kami meyakinkan semua masyarakat yang ada di beberapa titik untuk siap menyongsong HUT ke-76 Kemerdekaan RI tanpa adanya gangguan keamanan dari pihak manapun," ujar Letkol Yoga.

Polri Waspadai Serangan

KKB Papua pimpinan Brigjen Fernando Worabai diyakini bisa merakit bom elpiji dan memiliki puluhan senjata api.

Polri pun mewaspadai serangan KKB Papua jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.

Sosok dan kekuatan lengkap KKB Papua pimpinan Fernando Worabai juga bisa Anda simak di artikel ini.

Seperti diketahui, Fernando Worabai adalah pemimpin KKB Papua di Kepulauan Yapen.

Melansir dari Tribratanews, Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen.

Kelompoknya berdiri sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan berafiliasi dengan kelompok TPNPB wilayah lain.

Fernando dan anak buahnya juga sering terlihat melakukan latihan militer versi mereka.

Ada 10 orang anggota KKB Papua pimpinan Fernando Worabai yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

Sedangkan simpatisan atau pengikutnya ada 25-30 orang dengan 12-15 pucuk senjata api laras panjang rakitan, serta 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.

Mereka berusaha merekrut masyarakat yang belum paham kamtibmas, dan kegiatan kriminal mereka sudah sering terjadi.

Motif berupa menunjukkan keberadaan kelompok yang menganggap dirinya bagian dari gerakan perlawanan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Polri melakukan kegiatan penegakan hukum terhadap KKB Papua di Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, pukul 10.30 WIT hari Jumat (6/8/2021).

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan kegiatan penegakan hukum ini berdasarkan hasil analisa dan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas KKB itu.

"Tindakan atau kejadian itu telah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi termasuk juga hasil monitoring jaringan tertutup. Sudah bisa kita pastikan bahwa pelaku kegiatan ataupun aksi kriminal yang dilakukan ini oleh KKB di bawah kendali menyebut dirinya selaku panglima TPNPB Wilayah II Saireri adalah Fernando Worabai dan kelompoknya" ujar AKBP Ferdyan.

Ketika TNI-Polri sudah sampai di lokasi, ditemukan beberapa orang yang berkaitan erat dengan kelompok ini melakukan aktivitas menggunakan senjata api laras panjang.

"Setelah kita lakukan pendalaman dan tindakan di TKP, kelompok KKB Papua tersebut melarikan diri. Dalam penyisiran oleh aparat ditemukan 3 pucuk senjata api rakitan ilegal beserta barang bukti lain.
Juga 2 buah tabung gas elpiji yang telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan melakukan perlawanan yang diduga sebagai bom rakitan," ungkap Kapolres.

Penggerebekan KKB Papua pimpinan Fernando Worabai ini mengikuti penangkapan dan gugurnya perwira KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Kelompok Fernando Worabai teridentifikasi memiliki 15 pucuk senjata api. Salah satunya merupakan organik milik TNI Polri.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan KKB di bawah pimpinan Fernando Worabai merupakan kelompok baru.

“Mereka ini kelompok baru, dengan jumlah kekuatan sampai dengan 30 orang,” ucapnya.

AKBP Ferdyan mengatakan saat ini pihaknya di-backup Brimob Polda Papua telah melakukan pengejaran.

“Fernando beserta kelompoknya akan terus kita cari sampai tertangkap," tegas Indra.

KKB Papua pimpinan Fernando Worabai dilaporkan melakukan serangkaian aksi kekerasan dan membuat resah warga sekitar Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Kapolres mengungkapkan bahwa menjelang 17 Agustus 2021 aparat TNI Polri melakukan antisipasi kemungkinan ancaman atau kerawanan terhadap kamtibmas.

Sehingga saat didapat informasi akan adanya sabotase, aparat bertindak.

"Kami tidak mau kecolongan, Kita mengantisipasi segera dan mengambil langkah-langkah sehingga apa yang menjadi rencana atau target mereka menjelang 17 Agustus ini bisa kita antisipasi dengan baik, kita hentikan dan eliminir," imbuhnya. 

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved