Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sosok Anwar Ibrahim, Kandidat Pengganti Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia, Mantan Napi dan Oposisi

Anwar Ibrahim merupakan politkus Malaysia yang diisukan akan menjadi pengganti Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Editor: Muhammad Ridho
istimewa
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah biodata dan sosok Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim merupakan politkus Malaysia yang diisukan akan menjadi pengganti Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Sebagai informasi, Muhyuddin Yassin baru mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM Malaysia pada Senin (16/08/21).

Nama Anwar Ibrahim pun menjadi perbincangan. Ia dianggap menjadi kandidat pengganti Muhyiddin Yassin.

Anwar Ibrahim hingga Wakil Perdana Menteri (sekarang) Datuk Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob. Bahkan nama Presiden UMNO yakni Ahmad Zahid Hamidi menjadi calon pesaing Anwar Ibrahim.\

Lantas bagaimana sosok Anwar Ibrahim?

Pemimpin koalisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim.
Pemimpin koalisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. (GOH CHAI HIN / AFP)

Anwar Ibrahim lahir di Bukit Mertajam, Malaysia, 10 Agustus 1947.

Ia adalah seorang politikus Malaysia yang menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Rakyat sejak 1999

dan merupakan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia antara tahun 1993 hingga 1998 sebelum ia keluar dari UMNO untuk mendirikan PKR.

Awal Karier Politik

Anwar Ibrahim mengawali karier politiknya sebagai presiden Persatuan Pelajar Muslim Malaysia pada 1968-1971.

Namun pria kelahiran Bukit Mertajam 10 Agustus 1947 itu sempat menjalani hukuman dipenjara 20 bulan akibat memimpin unjuk rasa mahasiswa yang menentang kemiskinan dan kelaparan di pedesaan pada 1974.

Anwar Ibrahim ditahan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) yang mengizinkan penahanan tanpa pengadilan bagi siapa saja yang dianggap mengancam keamanan negara.

Pengalaman hidup di penjara tidak membuat Anwar Ibrahim kapok dengan politik yang kemudian memutuskan bergabung dengan Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) pada 1982, yang dipimpin Mahathir Mohamad.

Setahun setelah bergabung, Anwar ditunjuk menjadi menteri kebudayaan pemuda dan olahraga di cabinet pemerintahan Mahathir.

Ia juga pernah dipercaya menjabat sebagai menteri pertanian dan menteri pendidikan Malaysia, sebelum ditunjuk menjadi wakil perdana menteri pada 1993.

Sejak saat itu, Anwar Ibrahim telah digadang-gadang sebagai penerus Mahathir Mohamad.

Hubungan Merenggang dengan Mantan PM Mahathir Mohamad

Hubungan Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad sempat merenggang dan memburuk.

Hal tersebut dipicu atas perbedaan pandangan keduanya dalam menjalankan pemerintahan.

Ketika Mahathir cuti, Anwar sempat mengambil peran sebagai perdana menteri selama dua bulan pada 1997.

Ia juga mengambil langkah-langkah radikal mengubah mekanisme pemerintahan yang ternyata tak disukai Mahathir.

Salah satu kebijakannya ialah terkait bagaimana Malaysia menghadapi krisis keuangan yang dianggap menjadi pemicu buruknya hubungan kedua politisi ini.

Selain ini, Anwar secara terang-terangan kerap mengkritik apa yang disebutnya budaya nepotisme dan kronisme dalam tubuh UMNO.

Dan menyebutnya menjadi penyebab utama maraknya korupsi dan penyalahgunaan anggaran negara.

Kasus Sodomi dan Hukuman Penjara

Anwar Ibrahim kembali mendekam di penjara sebanyak dua kali, yakni pada 1999 dan 2015.

Anwar dituduh melakukan praktik homoseksual dan sodomi serta korupsi, setelah sebuah buku berjudul "50 Dalil Kenapa Anwar Tidak Boleh Jadi PM" beredar pada 1998.

Anwar telah membantah isi buku tersebut dan menggugat penulis dengan pasal pencemaran nama baik.

Polisi menjerat penulis buku dengan dakwaan penyebaran berita palsu, namun juga menginvestigasi kebenaran dalam buku itu.

Pada 20 September 1998, polisi menahan Anwar Ibrahim dengan tuduhan melakukan korupsi dan menghalangi investigasi soal tuduhan sodomi.

Setelah menjalani persidangan pada 1999, Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman penjara enam tahun dan vonis kedua selama sembilan tahun penjara.

Pemenjaraan Anwar Ibrahim menuai kecaman dunia internasional setelah dianggap sebagai upaya pemerintah membungkam lawan politik.

Setelah mendapat tekanan dunia internasional, Mahkamah Agung Malaysia mencabut semua dakwaan terhadap Anwar dan membebaskannya pada 2 September 2004.

Pengunduran Resmi Muhyiddin Yassin

Muhyiddin Yassin secara resmi mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia bersama kabinetnya pada Senin (16/8/2021).

Muhyiddin Yassin mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia setelah 17 bulan memimpin dengan penuh kekacauan politik yang terjadi.

Sosok pengganti Muhyiddin Yassin pun menjadi perbincangan dan ditunggu-tunggu.

Beberapa nama mencuat di kalangan masyarakat Malaysia.

Diketahui, Muhyiddin Yassin menjabat Perdana Menteri Malaysia sejak 29 Februari 2020 lalu.

Setelah 17 bulan menjabat, periode penuh gejolak Muhyiddin pun berakhir usai sekutu menarik dukungan, dan upaya terakhir mempertahankan jabatan gagal.

Dengan demikian, Muhyiddin menjadi PM Malaysia dengan masa jabatan tersingkat.

Setelah rapat kabinet terakhir, pria berusia 74 tahun itu menuju istana negara untuk mengajukan pengunduran dirinya kepada raja Sultan Abdullah.

Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengonfirmasi di Instagram Story bahwa seluruh kabinet telah mundur.

"Terima kasih atas kesempatannya, sekali lagi, mengabdi pada bangsa," tulisnya.

Mohamad Redzuan Yusof, menteri di kantor PM, mengonfirmasi kepada AFP bahwa Muhyiddin telah mengajukan pengunduran dirinya dan diterima.

Muhyiddin dilaporkan akan berpidato untuk masyarakat pada Senin malam waktu setempat.

Belum jelas siapa yang akan menjadi pengganti Muhyiddin, sedangkan menggelar pemilu nyaris tidak mungkin karena pandemi Covid-19 dan penurunan ekonomi.

"Penggantinya adalah dugaan bagi siapa pun," kata Oh Ei Sun, analis di Singapore Institute of International Affairs, dikutip dari AFP.

Raja Malaysia secara konstitusional dapat menunjuk perdana menteri, dan dia berhak menilai siapa yang mendapat dukungan cukup dari anggota parlemen.

Isu Anwar Ibrahim jadi kandidat pengganti Muhyiddin Yassin

Sudarnoto menyebut ada beberapa kemungkinan skenario dan nama yang potensial untuk menggantikan PM Muhyiddin Yassin.

Pertama adalah Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.

Akan tetapi menurutnya ini sangat tergantung kepada UMNO atau United Malay National Organization, yaitu partai politik yang menjadi tulang punggung Malaysia, pemilik 39 anggota parlemen dan Partai Bersatu, pemilik 31 anggota parlemen.

“Skema ini arahnya adalah tetap mempertahankan pemerintahan koalisi Pekatan Nasional dan yang diganti hanya PM nya saja,” ujar Sudarnoto.

Menurutnya sikap UMNO tentu akan diarahkan kepada dua pilihan.

Pertama tetap mempertahankan pemerintah koalisi dengan menyetujui dan mendukung naiknya Ismail Sabri sebagai PM, atau mundur dari koalisi menjatuhkan pemerintah dan membentuk kabinet baru.

Jika Ismail yang ditetapkan, maka dia akan menyiapkan pemilu yang tentu konstelasi politiknya bisa berubah menjelang pemilu.

“Yang menjadi pertanyaan apakah mungkin dilaksanakan pemilu dalam situasi berat Pandemi ini? Jika tak mungkin ada Pemilu, maka ada kemungkinan Ismail akan menjadi PM dalam waktu yang lebih lama,” ujarnya.

Jika pilihannya adalah membubarkan pemerintah koalisi Pekatan Nasional, maka Presiden UMNO yakni Ahmad Zahid Hamidi akan mendapatkan peluang setelah dia memastikan mendapatkan suara tambahan dukungan.

“Siapa pendukungnya? Bisa partai-partai yang semula berkoalisi dalam Pekatan Nasional di tambah partai-partai lain dengan memecah partai-partai oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim,” ujarnya.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional itu mengungkapkan Anwar Ibrahim juga mendapatkan peluang.

Namun tantangannya sama seperti yang dihadapi oleh Presiden UMNO yaitu menambah suara dukungan dari partai lain sehingga paling tidak bisa mencapai 113, dukungan sangat tipis seperti yang dimiliki Muhyiddin.

“Beberapa sumber sempat menyebutkan peluang Anwar Ibrahim cukup besar. Bahkan Yang Dipertuan Agung diinfokan cenderung memilih Anwar sebagai PM Ad Interim,” katanya.

Bahkan menurutnya bisa jadi, bukan tokoh yang selama ini muncul dalam kontroversi politik Malaysia.

Diantara tokoh yang sempat muncul di permukaan akhir akhir ini ialah Tengku Razaleigh Hamzah (Ku Li), tokoh senior UMNO.

Dia melakukan kritik kepada Muhyiddin dan ikut mendesak agar Muhyiddin turun.

“Besar kemungkinan dia bisa diterima oleh banyak kalangan,” kata Sudarnoto.

“Semua, pada akhirnya tergantung kepada Raja Yang Dipertuan Agung siapa sebetulnya yang akan menggantikan Muhyiddin dan dengan skenario lain di luar skenario di atas,” lanjutnya.

https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/21/pernah-dipenjara-karna-kasus-sodomi-anwar-ibrahim-tetap-warisi-jabatan-perdana-menteri-malaysia?page=all

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved