China Lakukan Provokasi Serius ke Taiwan, Kerahkan Kapal Perang ke Selatan Taiwan
China lakukan provokasi ke Taiwan dengan latihan serangan di dekat Selatan Taiwan.
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - China lakukan provokasi ke Taiwan dengan latihan serangan di dekat Selatan Taiwan.
China mengkalaim ulahnya ini sebagai balasan atas provokasi kehadiran Militer Amerika Serikat di Taiwan.
China mengerahkan kapal perang dan jet tempur dalam latihan serangan di dekat Taiwan ini.
China menyebut kehadiran militer Amerika Serikat di Taiwan sebagai bentuk kolusi.
Pada hari Selasa (17/8/2021), Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan "latihan tembakan langsung bersama yang melibatkan pasukan dari berbagai layanan termasuk kapal perang angkatan laut, pesawat anti-kapal selam dan jet tempur" di sekitar tenggara dan barat daya pulau Taiwan.
Dilansir dari Rusia Today, Kolonel senior angkatan bersenjata China, Shi Yi, menjelaskan bahwa latihan tersebut adalah untuk menguji kemampuan pasukan dan untuk "lebih menjaga kedaulatan China."
Pernyataan tertulis itu mengecam AS karena sering "berkolusi" dengan Taiwan, menyatakan bahwa Washington menciptakan "provokasi" yang mengirim sinyal yang salah ke pulau itu dan yang "sangat melanggar kedaulatan China."
Juru bicara Komando Teater Timur PLA bersumpah untuk terus memperkuat kemampuan divisinya untuk menggagalkan sentimen "kemerdekaan Taiwan."
Kolusi yang disebutkan dalam pernyataan tersebut mengacu pada peningkatan keterlibatan militer dan politik AS dengan Taiwan.
Pada bulan April, pemerintahan Biden mengirim delegasi perwakilan tidak resmi ke Taiwan, dan telah berlayar beberapa kapal melalui Laut Cina Selatan sejak ia menjabat.
Latihan itu menyusul setelah surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah China dengan tegas memperingatkan bahwa Taiwan harus memperhatikan penarikan AS di Afghanistan, yang dengan cepat jatuh ke tangan Taliban, dengan mengatakan bahwa Washington pada akhirnya akan meninggalkan pulau itu dengan cara yang sama.
Sebuah artikel editorial oleh outlet tersebut mengatakan : "Mereka harus memahami bahwa begitu perang pecah di Selat, pertahanan pulau itu akan runtuh dalam hitungan jam, dan militer AS tidak akan datang untuk membantu."
Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya di bawah kebijakan 'Satu China', telah sering mengecam Washington karena keterlibatannya di Selat sebagai "status quo".
China telah melakukan beberapa misi di dekat pulau itu dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Juni, PLA mengerahkan 28 pesawat militer di zona pertahanan udara Taiwan, dengan Taipei mengatakan bahwa ini adalah "serangan" terbesar hingga saat ini.
