Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wanita yang Mengasingkan diri ke AS ini Beberkan Perlakukan Taliban ke Perempuan Afganistan

Mengejutkan, wanita ini beberkan perlakukan Taliban pada perempuan-perempuan Afganistan. Ada kekejaman yang mengerikan ini

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Amber Clay dari Pixabay
Gadis Afganistan akan kembali ke tahun 1996 cara berpakaiannya 

"Mereka memaksa warga untuk memberikan atau membuatkan mereka makanan," paparnya seperti diberitakan New York Post Sabtu (21/8/2021) seperti dikutip dari Kompas.com

Baca juga: Punya 9 Ribu Personel, Gerilyawan Afganistan Berkoar, Siap Berikan Perlawanan Sengit pada Taliban

Ayoubi yang kini menjadi salah satu ketua di organisasi Every Woman Treaty berujar, ada juga yang perempuan yang dijual.

Dilansir Daily Mirror, para perempuan itu dimasukkan ke dalam peti dan dibawa sebagai budak seks ke negara lain.

Terdapat juga laporan ada keluarga yang dipaksa menikahkan putri mereka yang masih kecil kepada anggota Taliban.

Maupun kabar yang beredar seorang perempuan ditembak mati oleh kelompok pemberontak karena tak mengenakan burka.

"Saya tidak melihat janji mereka bahwa wanita harus bekerja, sementara mereka melakukan kekejaman seperti itu," kecamnya.

Ayoubi yang kini mengasingkan diri di AS menerangkan, dia sudah mengumpulkan laporan mengenai penyiksaan terhadap perempuan di Afghanistan.

Laporan-laporan itu dikumpulkan dari rekannya sesama aktivis, yang kini terpaksa bersembunyi setelah pemberontak berkuasa.

Ayoubi mengatakan kehidupan di bawah kekuasaan pemberontak adalah mimpi buruk. Jabatannya sebagai penegak hukum seolah tidak berlaku.

Baca juga: Taliban Bakar Taman Hiburan Di Afghanistan Usai Puas Bermain Bom-bom Car Dan Naik Odong-odong

Dia mengungkapkan bagaimana harus ke pasar membawa tetangganya yang baru berusia empat tahun, karena jauh lebih berharga dibanding dirinya.

Sebelumnya dalam konferensi pers, juru bicara pemberontak Zabihullah Mujahid menjanjikan perubahan fundamental.

Mujahid menjelaskan, salah satu perubahan tersebut adalah penghormatan terhadap hak wanita sesuai dengan syariah.

Dia mengeklaim Taliban mengizinkan perempuan untuk bekerja, meski tak dijelaskan secara spesifik pekerjaan seperti apa yang mendapat lampu hijau.

Tribunpekanbaru.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved