Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Teroris ISIS Serang Selandia Baru, Perdana Menteri Jacinda Ardern Patah Hati

Namun, Perdana Menteri Jacinda Ardern memastikan jika serangan teroris tersebut bukanlah ajaran agama. Melainkan kebencian yang membabi buta.

REUTERS/STRINGER/Martin Hunter
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Selandia Baru kembali mendapat serangan teror. Namun serangan teror yang terjadi kali ini dilakukan oleh seorang imigran yang terpapar paham radikal teroris ISIS.

Serangan yang terjadi di sebuah supermarket Countdown di pinggiran kota New Lynn, Jumat (3/9/2021) melukai 6 pengunjung.

Serangan teroris yang terjadi di Selandia Baru menimbulkan kekhawatiran balas dendam kelompok radikal lainnya.

Namun, Perdana Menteri Jacinda Ardern memastikan jika serangan teroris tersebut bukanlah ajaran agama. Melainkan kebencian yang membabi buta.

Pelaku adalah warga negara Sri Lanka yang berada di bawah pengawasan polisi.

Pria itu, yang tidak dapat diidentifikasi tersebu kata Ardern menikam pengunjung dengan senjata tajam.

Polisi membunuh pria itu dalam waktu 60 detik setelah serangan.

"Apa yang terjadi hari ini tercela, kebencian itu salah," kata Ardern dalam konferensi pers pada Jumat sore seperti dilansir dari BBC.

"Itu dilakukan oleh individu, bukan keyakinan." tegas Ardern.

Dia menambahkan bahwa dia "benar-benar patah hati" mendengar tentang serangan itu.

Serangan itu terjadi di supermarket Countdown di LynnMall di distrik New Lynn pada Jumat sore.

Dia dilaporkan mengambil pisau besar dari lemari pajangan di toko dan melakukan penusukan.

Tim pengawas sudah dekat sepanjang waktu.

Seorang saksi mengatakan kepada outlet berita Stuff NZ bahwa supermarket adalah tempat histeria pada saat itu.

Video online menunjukkan pembeli yang panik berlarian keluar dari supermarket sebelum suara tembakan terdengar.

"Orang-orang berlarian, histeris, hanya berteriak, berteriak, ketakutan," katanya, seraya menambahkan bahwa dia melihat seorang lelaki tua tergeletak di tanah dengan luka tusukan.

Serangan teror paling mematikan yang pernah dialami Selandia Baru adalah penembakan di Christchurch pada Maret 2019.

Saat itu, teroris asal Australia yang bernama Brenton Tarrant membunuh 51 jemaah di dua masjid yang tengah menunaikan Shalat Jumat. (Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved